Israel dikabarkan bersitegang dengan Yordania buntut dari insiden penyerbuan polisi Tel Aviv di masjid Al Aqsa, Yerusalem, pekan lalu.
Pejabat Israel menilai Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengipasi insiden di kompleks Al Aqsa pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Tel Aviv yang tidak ingin disebutkan namanya itu menganggap kelakuan Safadi macam Menteri Keamanan Nasional Itama Ben Gvir yang merupakan golongan garis keras di negara itu.
Ia mengatakan kebijakan dan langkah-langkahnya banyak berkontribusi terhadap tensi dengan AS dan negara-negara lainnya.
Yordania dinilai berkali-kali 'membombardir' Yerusalem dengan lebih dari 10 pernyataan terkait insiden pekan lalu.
Israel sendiri mengklaim polisi terpaksa masuk ke masjid Al Aqsa untuk menangkap para perusuh yang mengunci masjid itu dari dalam.
Yordania disebut-sebut menolak menerima pesan-pesan dari AS dan Uni Emirat Arab kecuali pesan langsung atau jika Israel komitmen tidak memasuki masjid lagi.
Safadi juga dilaporkan beberapa kali melakukan wawancara dengan sejumlah media internasional dan menyuarakan kritik pedas terhadap Israel.
Media Walla memberitakan Safadi menolak berkomunikasi dengan perwakilan pemerintah Israel dan tensi semakin tinggi.
"Pihak Israel mengatakan kepada AS beberapa hari hari lalu soal fakta bahwa tak terjadi 'ledakan' (dalam kaitan itu) sebagai hasil tekanan pemerintahan Joe Biden atas Yordania dan Wakaf," demikian ujar pengelola Al Aqsa yang tak ingin disebutkan namanya seperti dikutip dari The Times of Israel.
(bac)