Kementerian Luar Negeri menyebut gedung KBRI untuk Sudan di Khartoum dijadikan safe house WNI yang terjebak perang saudara. KBRI juga telah menyiapkan segala kemungkinan jika kondisi tak kunjung kondusif bagi WNI di Sudan terutama Khartoum.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha memastikan KBRi tengah bekerja sama dengan komunitas Indonesia untuk memasok bantuan logistik dan menyediakan layanan hotline jika ada WNI yang mengalami situasi darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Sabtu (15/4), PBB mencatat perang saudara di Sudan telah menewaskan 185 orang dan melukai 1.800 orang. Kepala misi PBB untuk Sudan Volker Perthes menyebut situasi Sudan saat ini "sangat cair" sehingga sulit untuk mengetahui kondisi pemerintahan yang sebenarnya.
Militer dan RSF sepakat melakukan gencatan senjata selama 24 jam mulai Selasa (18/4) malam. Jenderal Angkatan Darat sekaligus anggota dewan militer Sudan Shams El Din Kabbashi berkata gencatan senjata dimulai pukul 18.00 waktu setempat.
Dia menegaskan gencatan senjata tidak akan lebih dari 24 jam. Pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo berkata kubunya setuju gencatan senjata.
Reuters melaporkan RSF memastikan keamanan bagi warga sipil dan evakuasi korban luka.
(els/rds)