Sementara itu, menurut William Alberque dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, pemberontakan Wagner telah melemahkan kredibilitas Presiden Putin yang selama ini telah ia pupuk.
"Episode ini melemahkan kredibilitas Putin, yang tampak panik di televisi pada Sabtu," kata Alberque kepada AFP.
Dia berujar rakyat Moskow tentu bertanya-tanya jika itu hanyalah pemberontakan sekejap mata, "mengapa Presiden berbicara tentang perang saudara?"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, keputusan Putin membiarkan Prigozhin pergi hidup-hidup juga menurutnya bakal membuat pasukan keamanan Kremlin merasa bahwa Wagner spesial karena punya impunitas.
"Semua pihak keamanan Rusia akan merasa mereka (Wagner) memiliki impunitas," ujarnya mewanti-wanti.
Saat pemberontakan terjadi, Kyiv merasa aksi Wagner menawarkan kesempatan yang menguntungkan bagi serangan balasan Ukraina yang dimulai awal Juni ini.
Namun, Moskow bersikeras bahwa pemberontakan Wagner tak akan memengaruhi invasinya di Ukraina. Sebab serangan itu terus berlanjut pada Sabtu yang menewaskan lima orang di Kyiv, menurut walikota Kyiv.
Pada Minggu, Rusia juga menyatakan pihaknya menangkis beberapa serangan Ukraina di timur dan selatan, lokasi yang diklaim Ukraina telah sedikit demi sedikit mereka rebut kembali.
Kendati begitu, para ahli percaya pemberontakan ini jelas menjadi pukulan bagi moral pasukan Rusia di Ukraina. Mereka sendiri selama 16 bulan terakhir, mengalami kerugian besar di Ukraina.
"Ini tentu memengaruhi moral pasukan Rusia," kata direktur akademik Yayasan Studi Strategis Mediterania (FMES) yang berbasis di Prancis, Pierre Razoux.
"Di pihak Ukraina, mungkin ada momentum yang bisa digunakan untuk menerobos garda depan atau bagaimanapun juga untuk mendapatkan posisi."
Meski begitu, dia juga memperingatkan bahwa Ukraina tetap harus memperketat perbatasan Belarus karena lokasi ini kemungkinan bakal menimbulkan pukulan berbahaya bagi Kyiv.
"Jika 15.000 prajurit Wagner datang dari Belarus, mereka dapat melakukan beberapa kerusakan. Mungkin itu yang Prigozhin dan Putin negosiasikan."
(blq/dna)