Alasan Jaksa Perintahkan Tangkap Eks Presiden AS Donald Trump

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 14:55 WIB
Jaksa Distrik Fulton County Fani Wilis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/8).
Pedemo membentangkan poster berisi tuntutan agar Donald Trump segera ditangkap. (AP/Corey Sipkin)

Ini merupakan kasus kedua yang menjerat pidana Trump atas upayanya menggagalkan pemilihan umum. Ini juga merupakan yang ketiga kalinya Trump didakwa melakukan kejahatan di tahun ini.

Dakwaan soal pemilu Georgia di Fulton County ini lebih berat ketimbang dakwaan federal yang diajukan penasihat khusus untuk Departemen Kehakiman, Jack Smith, beberapa waktu belakangan. Sebab kasus ini akan dilanjutkan di pengadilan negara bagian sehingga Trump tak akan bisa ikut campur meskipun dia terpilih sebagai presiden di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini juga menggunakan undang-undang yang biasanya dikaitkan dengan mafia guna mengikutsertakan kejahatan oleh orang-orang yang berbeda ke dalam satu lingkup kasus yang lebih besar.

Pada Agustus lalu, Smith menjatuhi empat dakwaan terhadap Trump karena mencoba membatalkan pemilihan. Trump mengaku tak bersalah dan persidangannya pun ditunda hingga 2 Januari.

Kasus ini lemah karena apabila Trump terpilih sebagai presiden, dia bisa memecat Smith dan menyingkirkan segala tuduhan terhadap dirinya sendiri. Trump juga secara teoritis bisa mengampuni diri sendiri jika dia akhirnya dijatuhi hukuman.

Pada Juni, Smith juga menuduh Trump secara ilegal menyimpan informasi pertahanan nasional di bawah Undang-Undang Spionase. Trump juga dituduh menghalangi upaya pemerintah untuk mengambil kembali dokumen tersebut. Trump mengaku tak bersalah atas tuduhan ini.

Kemudian pada Maret, Trump didakwa dengan 34 tuduhan memalsukan catatan bisnis di Manhattan. Tuduhan itu terkait dengan pembayaran $130.000 yang dia lakukan kepada bintang Stormy Daniels. Trump mengaku tak bersalah untuk tuduhan ini.

Dalam persidangan terbaru ini, Wilis menuduh Trump dan 18 terdakwa lain, termasuk mantan kepala staf Gedung Putih Trump, Mark Meadows, dan pengacara Rudy Giuliani dan John Eastman melakukan tindakan berlawanan hukum.

Ini merupakan kedua kalinya Trump didakwa sehubungan dengan upayanya membatalkan pemilu usai kalah dari Joe Biden pada 2020 lalu.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER