Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menolak klaim baru China.
"Membuat klaim absurd di wilayah India bukan berarti jadi teritorial China," kata Jaishankar.
Selain itu, peta terbaru China juga mencakup bagian wilayah maritim zona eksklusif ekonomi (ZEE) Malaysia dekat Sabah dan Sarawak, Brunei, Filipina, Indonesia, dan Vietnam, dikutip New Straits Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Malaysia juga menyampaikan penolakan atas peta baru versi China tersebut.
"Seperti yang ditegaskan Kerajaan Malaysia terkait Laut China Selatan termasuk masalah perbatasan maritim, Malaysia secara konsisten menolak klaim kedaulatan, hak kedaulatan, dan bidang kuasa pihak asing di atas batas kedaulatan atau kawasan maritim negara kita berdasarkan Peta Baru Malaysia 1979," demikian pernyataan Kemlu Malaysia dalam rilis resmi.
"Dalam konteks ini, Malaysia tidak mengakui klaim di Laut China Selatan seperti yang digariskan dalam Peta Standar China Edisi 2023 yang meliputi kawasan maritim Malaysia. Peta tersebut sama sekali tidak mengikat Malaysia."
CNNIndonesia.com sudah menghubungi juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah untuk meminta tanggapan soal peta baru China ini. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Kemlu RI.
(tim/bac)