Pengamat dari Institut Timur Tengah yang berbasis di Washington DC, Khaled Elgindy, mengatakan Iran punya banyak peran dalam mendukung Hamas.
"Iran jelas menjadi pendukung Hamas secara finansial, material dan politik. Namun kami tidak tahu sejauh mana Iran terlibat dalam operasional logistik pelatihan ini, atau dukungan logistik seperti apa (yang ditawarkan pada operasi 7 Oktober)," kata Elgindy, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia yakin tak ada satu pun pihak yang mengetahui sejauh mana peran Iran untuk Hamas termasuk intelijen Israel.
Israel mengklaim Iran mendukung Hamas dengan kucuran dana sekitar $100 juta dolar atau sekitar Rp1,5 triliun per tahun.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga menyatakan Hamas menerima dana, senjata, dan pelatihan dari Iran. Tak hanya itu, kelompok ini disebut juga menerima dana dari sejumlah negara-negara Teluk Arab yang sudah dikumpulkan.
Peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) yang berbasis di Tel Aviv, Kobi Michael, meyakini Iran ingin menciptakan perang untuk menguras tenaga masyarakat dan pertahanan Israel.
"Inilah kesamaan antara strategi Iran dan strategi Hamas. Oleh karena itu Iran adalah aset bagi Hamas dan Hamas adalah aset bagi Iran," ujar Michael.
(bac)