Sudah 75 tahun lamanya Amerika Serikat mendukung Israel dalam peperangan dengan berbagai negara untuk mempertahankan daerah teritorialnya.
Presiden AS, Joe Biden, berjanji akan terus mendukung Israel dalam rangka mempererat hubungan diplomatik yang dibangun sejak Tahun 1948. Sejarah diplomatik Israel dan Amerika dimulai sejak mendiang Presiden Amerika ke-33, Harry Truman, menjadi pemimpin dunia pertama yang mengakui Israel sesaat setelah pembentukannya.
Pada Tahun 2020, Amerika bahkan menggelontorkan dana bantuan ke Israel sejumlah 3,8 miliar USD atau setara dengan 55 triliun rupiah. Pada perang dengan Palestina kali ini, Amerika langsung meluncurkan kapal induk tercanggih dan terbaru dari angkatan laut, USS Gerald R.Ford, dan beberapa peralatan, sumber daya, serta amunisi yang akan tiba di Israel dalam beberapa hari mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan pemerintah Amerika banyak terpengaruh oleh Israel karena peran-peran presiden Amerika saat ini yang ingin mengintervensi perdamaian antara Israel dan Palestina.
Berikut sejarah hubungan presiden Amerika dengan Israel dari masa ke masa seperti dikutip dari CNN.
Presiden Eisenhower pernah mengecam tindakan Israel yang menyerang Mesir pada Tahun 1956 untuk merebut Terusan Suez. Dalam melakukan penyerangan ini, Israel bergabung dengan Perancis dan Inggris yang akhirnya berhasil menggulingkan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser. Israel pada awalnya mengabaikan peran Eisenhower yang pada saat itu memegang kuasa atas Israel, dikutip dari The Tower.
Eisenhower lalu memerintahkan agar negara-negara tersebut menarik mundur pasukannya sesegera mungkin.
Ambisi Israel untuk mempunyai senjata nuklir sudah dimulai sejak Tahun 1960-an. Dilansir dari Wilson Center, pemerintah Amerika mengetahui program nuklir rahasia Israel di Dimona percakapan dengan diplomat Amerika di Tel Aviv.
Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan persenjataan Israel. Pemerintah Amerika menyayangkan ketidakjujuran Israel dan menekan Israel untuk menjawab segala pertanyaan yang diajukan. Kennedy memerintahkan inspektur Amerika untuk memasuki lokasi nuklir dan menghentikan proyek Israel.
Perang Enam Hari merupakan perseteruan antara Israel dengan tiga negara Arab tetangganya, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah yang terjadi pada 5-10 Juni 1967. Israel sangat terbantu dengan pasokan senjata dari Amerika yang telah digelontorkan selama beberapa tahun sebelum Perang Enam Hari terjadi.
Kekuatan Israel ini sampai membuat Mesir menutup Terusan Suez selama beberapa tahun. Johnson menyetujui penjualan berbagai persenjataan Amerika ke Israel. Perang Enam Hari menandai penggunaan resmi pertama hotline khusus antara Washington dan Moskow.
Mesin teletype dipasang untuk meredakan ketegangan antara negara adidaya nuklir setelah Krisis Rudal Kuba. AS meyakinkan Uni Soviet untuk tidak khawatir dengan aktivitas militer Amerika di Mediterania.
Salah satu perang terbesar Israel, Yom Kippur, pecah pada Tahun 1973 yang kembali berhadapan dengan negara-negara Arab. Dungan senjata dari Amerika merupakan bantuan penting dan terutama bagi Israel. Bantuan dari Presiden Nixon menjadi penyelamat Israel dari kehancuran.
Tindakan Presiden Nixon ini menimbulkan konsekuensi bagi Amerika. Arab memboikot pengiriman minyaknya ke Amerika dan harga gas Amerika melonjak drastis. Amerika membayar mahal konsekuensi tindakannya yang berujung krisis energi.
Presiden Carter pernah mempertemukan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dan Presiden Mesir Anwar Sadat untuk Perjanjian Camp David. Perjanjian Camp David berisi kesepakatan perdamaian antara Israel, Mesir dan tetangga Arabnya di Selatan, dilansir dari Britannica News.
Pembatasan yang ditetapkan Israel di wilayah Gaza dan perbatasan Israel membuat lebih dari dua juta warga Palestina terkurung. Hal ini membuat wilayah tersebut disebut sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.
Dibalik keberhasilan Carter memediasi perdamaian Israel dan Palestina, Carter juga dicap gagal. Carter gagal membebaskan lima tahanan Amerika yang ditahan Iran. Carter membeli pembebasan lima tahanan dengan menyetujui pencairan dana Iran sebesar 6 miliar USD yang disimpan oleh Korea Selatan.
Carter dalam pemerintahannya berupaya keras untuk menciptakan tanah air Palestina.
Reagan mengeratkan hubungannya dengan Israel dengan mengirimkan pasukan Amerika. Ratusan tentara Amerika terbunuh atas serangan bom pada Tahun 1983 dalam misi perdamaian di Israel.
Kelompok teroris yang berhubungan dengan Iran, Hizbullah dianggap bertanggung jawab atas terbunuhnya 241 pasukan Amerika. Pengadilan Amerika memutuskan bahwa keluarga korban harus mendapat kompensasi sebesar 1,75 miliar USD dari Iran yang disimpan di rekening Citibank New York.
Skandal yang lebih menghebohkan terjadi saat Reagan gunakan hasil penjualan senjata untuk mendanai pemberontak anti-komunis di Nikaragua. Reagan menganggap Israel menghasut operasi perdagangan sandera.
Lanjut baca di halaman berikutnya...