Presiden Bush menahan penggunaan dana Amerika untuk pembangunan di Tepi Barat yang mendapatkan reaksi negatif dari Israel. Bush berusaha mempertemukan Israel dengan negara-negara lain untuk memulai Proses Perdamaian Timur Tengah di Madrid.
Pada akhirnya timbul normalisasi hubungan antara Israel dengan Yordania dan Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina melalui Perjanjian Oslo. Terbentuknya perjanjian ini tanpa ada fasilitas dari Amerika.
Saat Perjanjian Oslo disepakati pada Tahun 1993, Clinton mendorong jabat tangan antara pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Namun, perjanjian ini tidak sepenuhnya mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konferensi yang dilakukan Clinton, Arafat dan Perdana Menteri Israel Ehud Barak yang diadakan di Camp David tidak berujung pada pembentukan kesepakatan.
Aksi terorisme menyerang dua gedung tinggi Amerika yang disebut "9/11" mengubah fokus Amerika terkait perang Israel.
Perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina bukan lagi menjadi prioritas. Pada awal pemerintahan Bush menjadi penanda kebangkitan masyarakat Palestina melawan Israel yang disebut Intifada kedua.
Bush, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, dan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas setuju untuk menjalankan Peta Perjalanan Perdamaian. Perjanjian ini juga pada akhirnya gagal menyelesaikan konflik, tetapi setidaknya Israel mau menarik pasukannya di Gaza.
Obama mengubah arah kebijakan Amerika terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat. Obama terus mendukung Israel yang sebatas "pendudukan", namun menolak pembangunan di Tepi Barat.
Rancangan pertemuan antara pemimpin Israel dan Palestina di Gedung Putih yang dirancang oleh Obama juga gagal terlaksana.
Perdana Menteri Israel saat itu, Benjamin Netanyahu menghentikan kesepakatan yang akan terjadi antara Amerika dan Iran. Obama dan Biden sempat bernegosiasi untuk mencabut sanksi terhadap Iran, jika Iran menghentikan upaya pembuatan senjata nuklir.
Trump termasuk sebagai sekutu Netanyahu yang sangat loyal. Trump menghentikan kesepakatan antara Amerika dan Iran terkait Nuklir. Trump menjadi pembela utama Israel dalam negosiasi dengan Palestina.
Amerika bahkan memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem yang mengejutkan dunia internasional. Trump juga mendukung aneksasi pemukiman Tepi Barat dan Yerusalem Timur ke dalam Israel.
Perancangan solusi Israel dan Palestina dimanfaatkan oleh Trump untuk kepentingan politisnya mendapatkan suara publik. Terobosan besar dibuat Trump dengan diakuinya Israel oleh negara Arab, seperti Bahrain, UEA, dan Maroko.
(cpa/bac)