3 Menteri Israel 'Biang Onar' soal Konflik Palestina

CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2023 09:19 WIB
Tepat sebulan perang Hamas-Israel berlangsung sejak 7 Oktober) yang telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Gaza, 152 warga Tepi Barat, dan 1.400 warga Israel.
Menteri Warisan Budaya Israel Amihay Eliyahu pernah sebut Gaza bisa dikuklir. (Yossi Logsi Fleshman via Wikimedia Commons/CC-BY-SA-3.0)

2. Amihay Eliyahu

Menteri Warisan Budaya Israel, Amihay Eliyahu, dinonaktifkan dari jabatannya karena melontarkan pernyataan terkait kemungkinan bom nuklir di Gaza.

Saat diwawancara oleh Radio Kol Berama, Eliyahu menyatakan bahwa penggunaan senjata nuklir adalah salah satu kemungkinan. Dilansir dari Middle East Monitor, Eliyahu juga mendukung negara Zionis menduduki Jalur Gaza secara keseluruhan.

Lebih parah lagi, Eliyahu mengharapkan penduduk Palestina yang lebih dari dua juta jiwa pergi dari Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dapat pergi ke Irlandia atau gurun pasir, monster-monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri." ungkap Eliyahu.

Eliyahu saat ini dilarang untuk menghadiri rapat kabinet yang diadakan oleh Perdana Menteri Netanyahu.

"Kata-kata Amichai Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan," tulis Netanyahu dalam sebuah postingan di media sosial X.

"Israel dan IDF bertindak sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk mencegah kerugian bagi orang-orang yang tidak terlibat, dan akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai kemenangan," imbuhnya.

3. Avi Dichter

Avi Dichter saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Israel.

Dichter mengatakan pada Jumat (20/10) bahwa Hamas berperilaku seperti binatang dan negaranya akan menargetkan Hamas seperti "manusia binatang" selama dan setelah perang.

"Anda tidak memerlukan pembenaran untuk melawan organisasi seperti Hamas yang berperilaku seperti binatang yang memburu binatang lainnya. Ini tidak akan dihentikan dan kami tidak akan menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah dilakukan, dan itu saja. Kami akan menargetkan hewan-hewan itu, hewan manusia, baik selama perang atau setelah perang, tidak ada yang akan melarikan diri," ungkap Dichter, dikutip dari NDTV World.

Dichter dikenal tidak pandang bulu dalam menyerang lawannya. Pada 2002, Dichter pernah memimpin penyerangan ke Al-Daraj, daerah pemukiman padat penduduk di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjatuhkan bom seberat satu ton.

Pada penyerangan tersebut, 15 orang tewas dengan delapan diantaranya anak-anak, 150 orang terluka, dan 9 gedung apartemen rusak, dikutip dari Center for Constitutional Rights.

Serangan IDF ini mendapat kecaman dari aktivis komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat.

(bac/cpa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER