Jakarta, CNN Indonesia --
Sistem politik di Amerika Serikat dikenal sebagai two party state system atau sistem dua partai.
Artinya, hanya dua partai besar yang mendominasi perpolitikan dan hampir selalu menduduki jabatan di tingkat lokal, negara bagian, hingga federal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua partai tersebut adalah Partai Demokrat dan Partai Republik.
Namun, faktanya, Amerika Serikat memiliki sejumlah partai lain yang disebut sebagai "third parties" atau partai ketiga, seperti Partai Hijau (Green Party), Partai Libertarian, Partai Konstitusi (Constitution Party), dan Partai Hukum Alam (Natural Law Party).
Meski begitu, keberadaan partai-partai ini jarang terlihat dalam pemerintahan AS karena sulit bersaing dalam pemilu.
Mengapa hanya Demokrat dan Republik yang dominan?
Salah satu alasannya adalah sistem pemilu di Amerika Serikat tidak mewajibkan seorang kandidat memenangkan mayoritas suara (lebih dari 50%) untuk terpilih.
Cukup dengan pluralitas suara, yaitu memperoleh suara terbanyak dibanding kandidat lain, seseorang bisa memenangkan kursi.
Dalam praktiknya, hal ini menguntungkan kandidat dari dua partai besar karena mereka sudah memiliki basis pemilih dan sumber daya kampanye yang kuat.
Akibatnya, pemilih yang sebenarnya lebih sejalan dengan nilai-nilai partai ketiga pun seringkali "mengalah" dan memilih kandidat dari Demokrat atau Republik agar suara mereka tidak sia-sia.
Fenomena ini dikenal sebagai "strategic voting", dan secara tidak langsung memperkuat dominasi dua partai besar tersebut.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Pendukung sistem dua partai menilai bahwa dominasi dua partai justru menciptakan stabilitas politik dan mendorong kompromi karena masing-masing partai harus menjangkau spektrum politik yang luas untuk mendapatkan dukungan.
Misalnya, di dalam Partai Republik sendiri terdapat berbagai spektrum politik dari konservatif moderat hingga sayap kanan yang lebih ekstrem.
Begitu juga di Partai Demokrat, terdapat tokoh-tokoh progresif di satu sisi, dan kelompok moderat di sisi lainnya.
Perbedaan kebijakan umum antara Demokrat dan Republik
Secara garis besar, Partai Republik (dikenal juga sebagai GOP atau Grand Old Party) mematuhi nilai-nilai konservatif.
Mereka mendukung kebebasan individu, pasar bebas tanpa banyak intervensi pemerintah, serta hak untuk memiliki senjata sebagaimana dijamin dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS.
Isu-isu seperti anti-aborsi dan perlindungan nilai-nilai keluarga tradisional juga menjadi sorotan utama partai ini.
Sementara itu, Partai Demokrat dikenal lebih progresif.
Mereka mendukung peran besar pemerintah dalam menyediakan layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.
Mereka juga mendorong kesetaraan gender, hak aborsi, dan perlindungan terhadap kelompok LGBTQ+.
Demokrat juga cenderung mendukung pengetatan regulasi kepemilikan senjata api.
Meskipun ada wacana reformasi sistem pemilu untuk memberi peluang lebih besar bagi partai-partai ketiga, kenyataannya struktur politik AS adalah sistem distrik pemilihan dan pendanaan kampanye yang masih sangat berpihak pada dua partai besar.
Dengan kondisi ini, kehadiran partai alternatif tetap mengalami kesulitan untuk memperoleh dukungan luas, apalagi memenangkan kursi legislatif atau eksekutif.