Pendukung sistem dua partai menilai bahwa dominasi dua partai justru menciptakan stabilitas politik dan mendorong kompromi karena masing-masing partai harus menjangkau spektrum politik yang luas untuk mendapatkan dukungan.
Misalnya, di dalam Partai Republik sendiri terdapat berbagai spektrum politik dari konservatif moderat hingga sayap kanan yang lebih ekstrem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga di Partai Demokrat, terdapat tokoh-tokoh progresif di satu sisi, dan kelompok moderat di sisi lainnya.
Secara garis besar, Partai Republik (dikenal juga sebagai GOP atau Grand Old Party) mematuhi nilai-nilai konservatif.
Mereka mendukung kebebasan individu, pasar bebas tanpa banyak intervensi pemerintah, serta hak untuk memiliki senjata sebagaimana dijamin dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS.
Isu-isu seperti anti-aborsi dan perlindungan nilai-nilai keluarga tradisional juga menjadi sorotan utama partai ini.
Sementara itu, Partai Demokrat dikenal lebih progresif.
Mereka mendukung peran besar pemerintah dalam menyediakan layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.
Mereka juga mendorong kesetaraan gender, hak aborsi, dan perlindungan terhadap kelompok LGBTQ+.
Demokrat juga cenderung mendukung pengetatan regulasi kepemilikan senjata api.
Meskipun ada wacana reformasi sistem pemilu untuk memberi peluang lebih besar bagi partai-partai ketiga, kenyataannya struktur politik AS adalah sistem distrik pemilihan dan pendanaan kampanye yang masih sangat berpihak pada dua partai besar.
Dengan kondisi ini, kehadiran partai alternatif tetap mengalami kesulitan untuk memperoleh dukungan luas, apalagi memenangkan kursi legislatif atau eksekutif.
(zdm/bac)