Dua negara Eropa mengaku tengah mempertimbangkan untuk mengakui kemerdekaan Palestina, seperti yang akan dilakukan Prancis, Kanada, hingga Inggris.
Presiden Finlandia Alexander Stubb pada Kamis (31/7) mengatakan dirinya siap untuk menyetujui pengakuan kemerdekaan Palestina, ika ada ajuan resmi dari pemerintahan.
"Kami telah membahas pertanyaan sulit ini sejak awal Oktober 2023. Sekarang saya sendiri melihat bahwa situasinya telah berkembang ke titik di mana Finlandia harus membuat pilihan," kata Stubb kepada kantor berita Finlandia STT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pemerintah mengusulkan untuk mengakui Palestina, dengan atau tanpa syarat, saya siap untuk segera menerimanya," tambah Stubb, seperti dikutip Anadolu Agency.
Stubb menyampaikan pengakuan kedaulatan Palestina harus bertujuan mendukung proses perdamaian dan solusi dua negara. Ia mengkritik Israel karena telah menyerang tanpa pandang bulu dan membuat warga sipil Jalur Gaza menderita.
Saat ini, Partai Demokrat Kristen dan Partai Finlandia menentang untuk mengakui Palestina. Keputusan akhir kini tergantung pada apakah pemerintah akan mengajukan proposal ini dalam beberapa minggu mendatang.
Selain Finlandia, Portugal juga telah menyatakan pihaknya mempertimbangkan untuk mengakui kemerdekaan Palestina di pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), September mendatang.
Kantor Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro pada Kamis menyatakan langkah itu dilakukan setelah para mitra mengontak Portugal karena "perkembangan konflik yang sangat mengkhawatirkan, baik dari perspektif kemanusiaan maupun referensi berulang mengenai kemungkinan aneksasi wilayah Palestina" oleh Israel, demikian dikutip AFP.
Langkah Finlandia dan Portugal ini diambil menyusul pengumuman empat negara Barat yang akan mengakui kemerdekaan Palestina di Majelis Umum PBB pada September. Keempat negara tersebut, yakni Prancis, Inggris, Malta, dan Kanada.
Empat negara sekutu Amerika Serikat itu kompak menyatakan pengakuan kemerdekaan Palestina perlu dilakukan untuk menghentikan agresi brutal Israel di Gaza. Israel telah mengecam keras langkah mereka dengan menyebut keputusan itu merupakan bentuk dukungan pada milisi Hamas.