Mesir mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui jalur udara, meski secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah kantong tersebut.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan, mengapa bantuan tidak disalurkan melalui darat yang secara geografis lebih praktis?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Mesir menjelaskan, pengiriman bantuan lewat udara dilakukan karena ada sejumlah area di Gaza yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan via darat.
"Empat pesawat militer Mesir yang membawa berton-ton bantuan makanan melakukan pengiriman bantuan dari udara ke wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau kendaraan," kata juru bicara militer Mesir, Brigjen Gharib Abdulhafez, dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu (31/7).
Pengiriman bantuan ini merupakan bagian dari arahan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza.
"Langkah ini bertujuan untuk meringankan kondisi kehidupan yang sangat sulit serta kekurangan bantuan kemanusiaan yang parah," tambah Abdulhafez.
Ia menegaskan bahwa pengiriman bantuan melalui udara merupakan bagian dari upaya intensif Mesir dalam menangani situasi bencana di Gaza.
Upaya ini juga dilakukan secara terkoordinasi dengan berbagai pihak dan kekuatan internasional, termasuk dalam distribusi bantuan melalui jalur darat.
Sejak awal krisis, Mesir disebut telah menjadi negara dengan kontribusi bantuan terbesar ke Gaza.
Abdulhafez menyebut, Mesir, dengan dukungan negara-negara sahabat, telah mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan, yang mencakup sekitar 80 persen dari total bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
(zdm/dna)