Israel Serang Lebanon Langgar Gencatan dengan Hizbullah, Perang Lagi?

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 07:25 WIB
Sebanyak enam orang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam dua serangan terpisah Israel di Lebanon timur pada Kamis (7/8). (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam orang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam dua serangan terpisah Israel di Lebanon timur pada Kamis (7/8).

Serangan ini menjadi pelanggaran terang-terangan terbaru Israel atas gencatan senjata dengan Hizbullah pada November lalu.

Mengutip Kementerian Kesehatan, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) yang dikelola pemerintah melaporkan sebuah serangan menghantam sebuah kendaraan di jalan internasional Al Masnaa, Lembah Bekaa, hingga menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya.

Serangan drone lainnya menewaskan seorang warga sipil Lebanon di kota Kfar Dan, sebelah barat Baalbek, Lebanon timur. Menurut NNA, korban sedang berdiri di depan rumahnya ketika menjadi sasaran serangan drone tersebut. Tidak ada rincian lebih lanjut yang segera tersedia.

Dikutip Al Jazeera, militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan-serangan ini.

Laporan serangan tersebut muncul di saat pemerintah Lebanon menyetujui proposal yang didukung AS untuk melucuti senjata Hizbullah pada akhir tahun ini.

Sebelumnya, seorang warga negara Suriah tewas dan dua orang lainnya terluka dalam serangan Israel semalam di kota Deir Siryan, distrik Marjayoun, Lebanon selatan, menurut laporan Kementerian Kesehatan Masyarakat.

Tentara Israel juga menargetkan wilayah utara Deir Siryan dekat Sungai Litani, serta sebuah garasi dan buldoser di dekat kawasan permukiman, menurut NNA. Dalam pernyataan militer, Israel mengklaim telah menghantam infrastruktur Hizbullah dalam serangan tersebut.

Peperangan antara Israel dan Hizbullah pecah pada 8 Oktober 2023, ketika milisi melancarkan serangan udara sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Jalur Gaza Palestina yang diserang Israel.

Ketegangan meningkat menjadi perang skala penuh pada September 2024, menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 lainnya.

Meski gencatan senjata tercapai pada November lalu, Israel tetap melancarkan serangan hampir setiap hari di Lebanon selatan dengan dalih menargetkan aktivitas Hizbullah. Israel juga mengancam akan terus melakukan serangan hingga kelompok tersebut dilucuti senjatanya.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Hizbullah diwajibkan menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel. Sementara itu, Israel diminta menarik seluruh tentaranya dari Lebanon, namun tetap mempertahankan pasukan di lima area yang dianggap strategis.

Gencatan senjata ini mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya, yang menyatakan hanya militer Lebanon dan pasukan perdamaian PBB yang boleh memegang senjata di Lebanon selatan, serta seluruh kelompok bersenjata non-negara harus dilucuti.

Namun, resolusi tersebut tak pernah sepenuhnya dijalankan. Sebelum perang terbaru meletus, persenjataan Hizbullah, kelompok politik dan bersenjata yang didukung Iran, dianggap jauh lebih unggul dibanding militer Lebanon, dan kelompok itu memiliki pengaruh politik yang signifikan.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK