Israel Beri Warga Gaza Tenggat Waktu Hingga 7 Oktober untuk Mengungsi

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 12:35 WIB
Ilustrasi. Israel memberi waktu warga Gaza, Palestina hingga 7 Oktober 2025 mendatang untuk mengungsi sebelum wilayah tersebut dikuasai penuh militer IDF. (AFP/OMAR AL-QATTAA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel memberi waktu warga Gaza, Palestina hingga 7 Oktober 2025 mendatang untuk mengungsi atau melakukan evakuasi. Arahan itu diberikan sebelum militer Israel menduduki Jalur Gaza secara penuh.

Mengutip Times of Israel, rentang waktu selama dua bulan ini diberikan bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 2023 lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh pejabat senior Israel yang tidak ingin disebutkan namanya. Berdasarkan rencana yang disetujui kabinet, warga sipil Gaza akan dievakuasi ke wilayah Selatan.

Ia juga mengatakan, militer Israel (IDF) kemudian akan melancarkan serangan darah ke Gaza, mengepung wilayah tersebut untuk menghabisi semua anggota Hamas yang tersisa.

Setelah pengambilalihan wilayah selesai, ia juga mengindikasikan bahwa IDF akan melanjutkan operasinya ke sejumlah wilayah Gaza yang belum ditaklukkan.

Israel sendiri saat ini mengklaim telah menguasai 75 persen wilayah Jalur Gaza. Sementara 25 persen wilayah sisanya diyakini sebagai tempat para sandera Israel ditahan. Hampir seluruh dari 2 juta warga Gaza juga saat ini berada di wilayah yang tidak dikuasai IDF.

Hamas mengancam akan mengeksekusi sandera jika pasukannya mendeteksi IDF mendekat.

Namun, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan penentangan tegasnya terhadap usulan PM Israel Benjamin Netanyahu.

"Nyawa para sandera akan terancam jika kita melanjutkan rencana pendudukan Gaza. Tak ada jaminan bahwa kita tidak akan menyakiti mereka. Pasukan kita sudah usang, peralatan militer perlu perawatan, dan ada kekhawatiran kemanusiaan," ujar Zamir.

Ia menjelaskan, pendudukan penuh di Jalur Gaza juga akan memakan waktu 1-2 tahun untuk tuntas. Fase awal dimulai dengan pertempuran intensif yang kemungkinan berlangsung selama lima bulan.

Mengutip The Telegraph, rencana ini telah memicu kecaman internasional. Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan darurat pada Sabtu (9/8) untuk membahas rencana Israel mengambil alih Gaza.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga telah mengatakan bahwa rencana tersebut hanya akan menimbulkan lebih banyak pertumpahan darah.

Sementara Jerman telah menegaskan bakal menghentikan penjualan senjata ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penghentian disebut menjadi respons terhadap rencana Israel untuk mengambilalih wilayah Gaza.

(asr/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK