Sebagai lembaga intelijen sipil utama AS yang dibentuk lewat National Security Act 1947, CIA menjalankan operasi pengumpulan informasi dan aksi rahasia di luar negeri, termasuk kontra-terorisme, operasi militer khusus, hingga pengaruh politik dan ekonomi.
Meski sejak reformasi intelijen 2005 peran Direktur CIA tak lagi memimpin seluruh komunitas intelijen AS, posisi ini tetap menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama era Perang Dingin, Director of Central Intelligence memiliki kewenangan luas untuk melakukan operasi rahasia dengan pengawasan yang terbatas.
Saat itu, jabatan ini mengawasi seluruh kegiatan intelijen AS, menjadikannya suara utama dalam memberikan masukan intelijen kepada presiden.
Namun, reformasi besar pada 2005 sebagai respons atas kegagalan mencegah serangan 11 September 2001 mengubah peran tersebut.
Tanggung jawab mengelola seluruh komunitas intelijen AS dialihkan kepada Director of National Intelligence (DNI) yang lebih independen.
Hal ini mengurangi pengaruh Direktur CIA, yang juga tidak lagi menjadi penasihat intelijen utama presiden.
Perubahan ini terkadang memicu ketegangan antara Direktur CIA dan DNI, meskipun CIA tetap mempertahankan tingkat independensi yang tinggi.
Pada 2017, Presiden Donald Trump mengembalikan status Direktur CIA sebagai anggota resmi kabinet, dan kemudian menjadikannya peserta tetap National Security Council (NSC), forum utama presiden untuk pembahasan keamanan nasional.
Meski kini ada pengawasan lebih ketat dari Kongres dan DNI, CIA masih relatif bebas dalam menjalankan misi spionase dan operasi rahasia, termasuk dalam konflik seperti perang saudara Suriah dan invasi Rusia ke Ukraina.
Dengan posisi yang berada di puncak struktur intelijen, tanggung jawab Direktur CIA mencakup memastikan setiap direktorat bekerja sesuai aturan, menjaga efektivitas pengumpulan dan analisis intelijen, mengawasi keamanan data dan personel, serta memastikan alokasi anggaran yang tepat demi mendukung misi strategis AS.
(zdm/bac)