Gaga Deal Sama Putin, Trump Berdalih Kejar Perdamaian Bukan Gencatan

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Agu 2025 20:20 WIB
Presiden Donald Trump berdalih ingin mengupayakan perjanjian damai Ukraina-Rusia sehingga pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin berakhir tanpa kesimpulan. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdalih dirinya ingin mengupayakan perjanjian damai antara Ukraina-Rusia sehingga pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin di Alaska pada Jumat (15/8) berakhir tanpa kesimpulan jelas.

Menurut Trump, perjanjian damai merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

"Hari yang luar biasa dan sangat sukses di Alaska!" tulis Trump di platform Truth Social, beberapa jam setelah tiba kembali di Washington.

"Pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia berjalan sangat baik, begitu pula dengan panggilan telepon larut malam bersama Presiden Zelenskyy dari Ukraina dan sejumlah pemimpin Eropa, termasuk Sekretaris Jenderal NATO yang sangat dihormati," paparnya menambahkan.

Trump menegaskan semua pihak sepakat cara terbaik untuk mengakhiri "perang mengerikan ini... adalah dengan menuju langsung pada Perjanjian Damai yang akan mengakhiri perang, bukan sekadar Perjanjian Gencatan Senjata yang sering kali tidak bertahan lama."

Tak lama setelah menemui Putin, Trump langsung menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky cukup lama.

Zelensky juga sebelumnya menyampaikan ia akan bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Presiden AS pada Senin mendatang, yang kemudian dikonfirmasi Trump akan berlangsung di Oval Office.

Trump bahkan telah mengungkap rencananya untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi bertiga dengan Zelensky dan Putin.

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami akan menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Putin," tambah Trump.

Zelensky melalui unggahan di media sosial menyatakan dukungannya terhadap usulan Trump.

"Kami mendukung proposal Presiden Trump untuk mengadakan pertemuan trilateral antara Ukraina, AS, dan Rusia. Ukraina menegaskan bahwa isu-isu utama dapat dibahas di tingkat pemimpin, dan format trilateral merupakan pilihan yang tepat," tulisnya.

Sementara itu, Rusia masih terus menggempur Ukraina bahkan kala Trump dan Putin bertemu. Kyiv mengumumkan Rusia melancarkan 85 serangan drone dan sebuah rudal balistik pada Jumat.

Di sisi lain, Rusia juga menyatakan telah merebut dua desa lagi di Ukraina.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK