Trump Masih Yakin Situasi Gaza Berakhir Baik dalam 2-3 Minggu

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 05:05 WIB
Trump kembali yakin konflik di Gaza akan berakhir dalam hitungan pekan, meski berulang kali sudah disampaikan tanpa hasil konkret.
Trump kembali yakin konflik di Gaza akan berakhir dalam hitungan pekan, meski berulang kali sudah disampaikan tanpa hasil konkret. (AFP/Angela Weiss)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden AS Donald Trump kembali mengatakan gempuran di Gaza harus diakhiri. Ia kini mengungkapkan keyakinannya hasil signifikan untuk mengakhiri konflik Israel dan Hamas tercapai dalam hitungan pekan.

Keyakinan itu tetap disampaikan meskipun Trump berulang kali sudah berjanji bakal memediasi untuk akhiri perang, tapi sampai saat ini belum terwujud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir dalam dua hingga tiga minggu ke depan, kita akan mendapatkan akhir yang cukup baik dan konklusif," kata Trump tanpa mendetailkan apa pun, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (25/8).

"Ini harus segera berakhir karena di antara kelaparan dan semua masalah lainnya, yang lebih buruk daripada kelaparan, kematian, kematian murni, dan orang-orang [masih] terbunuh," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan meski pemerintahan Trump memasok Israel dengan senjata bernilai miliaran dolar dan menolak upaya internasional untuk mengakui negara Palestina.

[Gambas:Video CNN]

Awal tahun ini, Trump mengusulkan untuk mengusir semua warga Palestina dari Gaza - sebuah rencana yang akan dianggap sebagai pembersihan etnis, sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pada Juni dan Juli 2025, dalam beberapa kesempatan, Trump juga dengan tegas menyatakan bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera akan tercapai sekitar seminggu lagi meski pada akhirnya tak ada hasil signifikan.

Akhir Juli 2025, setelah perundingan menemui jalan buntu, ia mengubah arah dan mulai mengklaim bahwa ia sudah tahu sejak awal bahwa kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa tidak akan mungkin tercapai.

Trump bahkan mengatakan Israel harus melanjutkan dan "menyelesaikan tugas" melawan Hamas, sesuatu yang belum dapat dilakukannya selama 22 bulan pertempuran.

Trump, pada Senin (25/8), juga mengomentari gempuran militer Israel ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza. Serangan brutal itu menewaskan 20 orang, termasuk petugas medis dan lima jurnalis.

Awalnya, Trump mengaku tidak tahu dengan gempuran tersebut. Namun, ia belakangan menyatakan tidak suka dengan langkah yang diambil Israel.

"Saya tidak senang dengan hal itu. Saya tidak ingin melihatnya," kata Trump seperti diberitakan Times of Israel, Senin (25/8).

"Pada saat yang sama, kita harus mengakhiri mimpi buruk ini," tambahnya.

(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER