8 Poin Penting Pidato 'Menggelegar' Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang 'menggelegar' dalam sesi debat umum di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9).
Prabowo menyoroti sejumlah isu termasuk situasi di Jalur Gaza, dukungan untuk Palestina, komitmen mewujudkan solusi dua negara dan perdamaian di Timur Tengah.
"Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmonis. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama. Kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia," kata dia.
Prabowo juga menyatakan siap mewujudkan visi tersebut dan bersedia mengirim pasukan perdamaian di Gaza hingga Ukraina jika diperlukan dan disetujui PBB.
Berikut delapan poin penting pidato Prabowo di sesi debat umum PBB
1. Singgung kesetaraan
Dalam pidato, Prabowo menyatakan meski ras dan agama berbeda tetapi dunia masih satu keluarga sebagai manusia.
"Kita di sini pertama dan terutama sebagai sesama manusia - masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak yang tak terelakkan untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan," kata dia.
Prabowo lantas menyebut Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang menginspirasi perjuangan kemerdekaan di berbagai negara termasuk Indonesia. Dia juga menyebut deklarasi itu pula lah yang melahirkan Deklarasi HAM yang diadopsi PBB pada 1948.
"Semua manusia diciptakan setara' adalah kredo membuka jalan menuju kemakmuran dan martabat global yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucap Prabowo.
2. Cerita pengalaman RI dijajah
Prabowo mengatakan di era serba digital dan pengetahuan yang melimpah, dunia menghadapi bahaya dan tantangan seperti kebencian, rasisme, hingga apartheid.
Dia lalu bercerita pengalaman Indonesia di bawah kolonial. RI pernah dijajah Belanda, Portugis, hingga Jepang.
"Selama berabad-abad, bangsa Indonesia hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih rendah dari anjing di tanah air kami sendiri," kata Prabowo.
Pengalaman tersebut membuat bangsa Indonesia tahu artinya diabaikan keadilan, tak mendapat kesempatan yang sama, dan hidup dalam kemiskinan.
Namun, di situasi semacam itu juga membuat warga RI memahami makna solidaritas. PBB, lanjut dia, berdiri bersama Indonesia dan memberi bantuan penting.
"Keputusan yang dibuat di PBB berdasarkan solidaritas kemanusiaan - oleh Dewan Keamanan dan Majelis ini - memberikan legitimasi internasional kepada Indonesia, membuka pintu, dan mendukung pembangunan awal kami," ucap Prabowo.
3. Dukung kemerdekaan Palestina
Dalam pidato itu, Prabowo juga menekankan dunia tak bisa diam melihat situasi di Palestina saat ini.
"Hari ini, situasi bencana di Gaza masih terjadi di depan mata kita. Saat ini, orang-orang tak berdosa menangis minta tolong, menangis untuk diselamatkan?" kata dia.
Prabowo lalu berujar, "Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak semua orang."
4. Akui Israel jika Palestina merdeka
Prabowo kembali menekankan Indonesia siap mengakui Israel jika Palestina merdeka dalam kerangka solusi dua negara.
Solusi dua negara adalah kerangka internasional yang disepakati untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara saling berdampingan, saling menghormati, dan saling mengakui kedaulatan masing-masing.
"Saya ingin menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Solusi Dua Negara di Palestina. Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel," kata Prabowo.
Dia lalu berujar, "Hanya dengan demikianlah kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan."
Bersambung ke halaman berikutnya...