Orangtua, Pahlawanku

Agnes Winastiti | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 15:36 WIB
Sejumlah siswa SMA yang ditemui CNN Student mengatakan, orangtua adalah pahlawan sesungguhnya bagi mereka. Mengapa begitu?
Foto: sarahbernier3140/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Mengapa hari ini perlu diperingati setiap tahun? Apa arti pahlawan bagi masa kini dan siapa yang layak disebut pahlawan?

CNN Student mencoba menggali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu pada beberapa siswa SMA.

Aiman Hilmi Asaduddin, siswa SMAN 1 Yogyakarta kelas XII, mengatakan sosok pahlawan dalam kehidupannya adalah orangtuanya. “Karena mereka selalu berjuang untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya,” ujar Aiman kepada CNN Student, senin (7/11).

Aiman bercerita bahwa orang tua memang pahlawan dalam hidupnya. Orangtuanya telah bekerja keras untuk memberikan kehidupan terbaik selama ini. Orangtua selalu memotivasi untuk terus sekolah dan belajar. Tak hanya sekadar memotivasi saja, tapi mereka membuktikannya dengan menyekolahkan dan merawat Aiman dari kecil.

Sama halnya dengan pendapat Nur Azizah, siswi SMK Saradan Bojong Gede kelas XI. Menurut dia, orangtua patut dijadikan sosok pahlawan idola karena mau membesarkan anak dengan penuh kasih sayang dan tanpa berharap balasan jasa apapun.

"Tidak ada orangtua yang tidak peduli dengan anaknya. Mereka yang membesarkan kita tanpa meminta imbalan. Kalaupun meminta imbalan tidak akan pernah bisa terbayarkan atas jasa-jasanya," ujar Nur Azizah yang akrab dipanggil Azizah ini.

Adapun Priska Andrina Widyanarko, siswi SMA Labschool kelas XI, mengatakan pahlawan yang dapat dijadikan idola dalam hidupnya adalah orang-orang yang sudah hadir dalam hidupnya.

“Baik dengan durasi pendek maupun panjang, dengan porsi besar maupun kecil, seluruhnya membawa pelajaran yang bisa saya ambil. Karena mereka semua sudah ikut ambil bagian dalam membentuk karakter dan sudut pandang saya dalam kehidupan,” ujar Priska.

Menurut Priska, orang-orang yang hadir dalam hidupnya dapat disebut sebagai pahlawan bagi dirinya. Banyak hal yang telah dilewati dan didapat dengan adanya kehadiran orang-orang tersebut. Kepedulian dan perjuangan mereka dapat dirasakan oleh Priska.

Pendapat lain datang dari Karina Kurnia, mahasiswi Surya University semester 7. Menurut Karina, ayah adalah pahlawannya.

Karina bercerita bahwa ayah merupakan pahlawan tanpa jasa yang sangat berpengaruh bagi dirinya sendiri. Ayah merupakan lelaki pertama yang mengajarkan Karina untuk tidak mudah menyerah, disiplin, dan berani melakukan sesuatu diluar dari comfort zone.

“Dengan cinta dan kasih sayang dari seorang ayah, saya dapat menjadi seorang Karina sampai saat ini,” ujar dia.

Albertina Kriswardhani, mahasiswi Universitas Pancasila jurusan farmasi, juga berpendapat bahwa orangtualah pahlawan dalam hidupnya. Perjuangan dan kerelaan berkorban ayah dan ibu dalam hidup anaknya dapat membuat orang (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER