Tips dan Strategi Menyimpan Makanan dalam Kulkasmu

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 19 Okt 2017 13:19 WIB
Lemari pendingin atau kulkas bermanfaat untuk menyimpan bahan makanan, supaya bertahan kandungan maupun kualitasnya. Berikut ini tipsnya.
Ilustrasi (Foto: Thinkstock/JackF)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lemari pendingin atau kulkas bermanfaat untuk menyimpan bahan makanan, supaya bertahan kandungan maupun kualitasnya. Kulkas terdiri atas lemari pendingin (refrigerator) dan lemari pembeku (freezer).

Bahkan beberapa merek kulkas dapat memiliki empat rak atau empat ruang yang dapat digunakan untuk menyimpan jenis makanan yang berbeda-beda. Ruang tersebut memiliki kapasitas dan kemampuan pendinginan yang beragam pula.

Misalnya mesin pembeku utama yang biasanya terletak paling atas (freezer) dapat mencapai suhu -18°C, rak khusus penyimpan daging yang berada di urutan kedua dapat beroperasi dengan suhu 0°C, rak khusus pendingin memiliki suhu 4°C, serta rak paling bawah memiliki suhu 10°C.

Dalam kebutuhan rumah tangga, terdapat beberapa jenis bahan makanan yang seringkali disimpan di dalam kulkas. Misalnya: makanan matang, sayuran mentah, frozen foods, telur, produk olahan susu, dan lainnya.

Dalam menyimpan makanan di dalam kulkas, hal yang penting untuk diperhatikan adalah cara penyimpanannya. Cara penyimpanan yang salah dapat menyebabkan kualitas makanan, dari mulai rasa, aroma, dan penampakannya berubah.

Selain itu, dapat pula terjadi kontaminasi silang, yang biasanya dapat disebabkan oleh aroma suatu bahan pangan. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi dalam penyimpanan makanan di dalam kulkas.

Untuk tahu lebih lanjut mari kita simak tips menyimpan makanan dari berbagai jenis:

Sayur dan Buah
Kandungan air yang cukup tinggi pada sayur dan buah memungkinkan adanya aktivitas mikroba serta aktivitas enzimatis yang dapat menyebabkan terjadinya pembusukan. Oleh sebab itu, bahan pangan seperti sayur biasanya disimpan pada rak paling bawah yang memiliki suhu ± 10°C.

Dengan karakteristik sayur dan buah yang berbeda, tentunya memiliki cara penyimpanan yang berbeda pula. Berdasarkan penelitian, sayuran hijau yang memiliki kadar air cukup tinggi seperti sawi hijau, paling tepat disimpan pada suhu ± 13°C. Sedangkan apabila sayuran disimpan pada suhu yang lebih rendah maka akan mengakibatkan kerusakan fisiologis.

Cara penyimpanan sayuran hijau yaitu dengan melapisi sayur dengan kertas dan dimasukkan dalam plastik. Kecuali brokoli dan kembang kol, sayuran hijau biasanya dapat bertahan selama satu minggu di dalam laci kulkas. Untuk jenis sayur seperti wortel, dapat disimpan dalam kulkas selama tiga minggu dengan dibungkus plastik.

Berbeda dengan sayur, tidak semua jenis buah dapat disimpan di dalam kulkas. Terdapat beberapa jenis buah yang tidak cocok dengan suhu kulkas dan akan mengalami kerusakan apabila disimpan pada pendingin. Salah satu contohnya adalah pisang.

Pisang memiliki suhu optimal penyimpanan di atas 10°C (tergantung pada jenis dan tingkat kematangan). Menyimpan pisang dalam kulkas akan mempercepat proses pencoklatan (browning) pada kulit buah. Selain pisang, beberapa buah juga dapat mengalami kerusakan dingin, antara lain: tomat hijau, jeruk, melon, dan timun.

Daging dan seafood
Pengawetan produk daging dan ikan dapat dilakukan dengan cara pembekuan maupun pendinginan. Tentunya, semakin rendah suhu maka umur simpan produk pangan hewani juga semakin panjang.

Biasanya daging yang hanya disimpan dingin hanya bertahan satu hingga dua hari, kecuali sosis, yang dapat bertahan selama seminggu. Namun apabila dibekukan atau diletakkan dalam freezer (suhu di bawah 0°C), umur simpan daging bisa mencapai hitungan bulan.

Untuk menjaga agar daging dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, pertama kita harus memilih daging yang segar saat berbelanja. Strategi selanjutnya adalah mencuci daging sebelum disimpan. Hal ini mengurangi tumbuhnya bakteri yang berasal dari darah pada daging.

Setelah itu kondisikan daging dalam wadah yang kedap udara atau dengan menggunakan wrap plastic. Pada penyimpanan beku, daging unggas yang telah diberi perlakuan di atas mampu memiliki umur simpan selama ± sembilan bulan, daging sapi ± tiga sampai empat bulan, dan ikan mencapai ± enam bulan.

Selain memperlama umur simpan, penyimpanan dingin dan beku juga berfungsi menjaga citarasa daging dan mempertahankan karakteristik sensori (warna, aroma, rasa) dari daging.

Makanan matang atau makanan sisa
Salah satu kebiasaan yang paling sering kita lakukan adalah menyimpan makanan matang atau makanan sisa di dalam kulkas. Namun seringkali makanan yang kita simpan menjadi mudah rusak, basi, dan bau yang bercampur dengan makanan lain.

Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah hal-hal tersebut. Pertama, menempatkan makanan matang pada rak pendingin paling atas. Rak paling atas memiliki suhu yang mudah dikontrol dan paling konsisten, sehingga makanan tidak akan mudah basi.

Kedua, makanan matang harus disimpan dalam wadah tertutup atau kedap udara. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi bau pada makanan lainnya.

Ketiga, pisahkan sisa makanan ke dalam wadah-wadah kecil. Pemisahan ini bertujuan untuk menghindarkan suatu masakan terkontaminasi secara massal oleh bakteri yang masih bisa bertahan hidup meskipun telah melalui proses pemasakan. Ada baiknya, setelah pemasakan, makanan terlebih dahulu didinginkan sampai maksimal dua jam. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER