Bahaya Anoreksia Bagi Pecinta Diet Ekstrem

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jan 2018 14:24 WIB
Saat ini marak sekali gadis remaja hingga wanita dewasa yang melakukan diet. Tapi mau diet yang seperti apa? Diet sehat atau ekstrem?
IIustrasi (Foto: mimiliz2/morgueFile)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini marak sekali masyarakat terutama pada kalangan gadis remaja hingga wanita dewasa yang melakukan diet untuk bisa mendapatkan berat badan yang ideal atau berat badan yang mereka. Mereka mau lebih terlihat langsing, ramping, dan cantik.

Terdapat sedikit lemak pada tubuhnya saja membuat para wanita pusing bahkan tidak sedikit juga dari mereka yang sampai mengalami gangguan stres. Sehingga ingin menghilangkan lemak yang ada pada tubuhnya tersebut. Oleh karena itu, ada banyak sekali cara yang mereka lakukan untuk menghilangkan lemak tersebut mulai dari cara yang biasa sampai yang ekstrem.

Diet sendiri merupakan serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam menentukan banyaknya jumlah makanan yang akan dikonsumsi. Dengan kata lain diet lebih sering ditujukan untuk menyebut suatu usaha atau upaya untuk menurunkan berat badan. Ada dua cara untuk melakukan diet tersebut yaitu dengan menggunakan cara diet sehat ataupun dengan diet ekstrem.

Banyak dari mereka yang melakukan atau menjalankan beberapa rangkaian cara diet sehat seperti berolahraga secara rutin, mengatur dan menjaga jumlah porsi makan dalam keseharian mereka, serta cara-cara sehat yang lainnya. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang melakukan diet ekstrem, karena hasil yang diperoleh lebih cepat terlihat.

Hal ini terbukti lewat survei mandiri yang dilakukan melalui Google Form dengan melibatkan wanita remaja hingga dewasa berusia 19 sampai 22 tahun. Sebanyak 64 persen responden yang memiliki berat badan berlebih mengaku melakukan cara-cara diet sehat walaupun dalam waktu yang cukup lama sekitar 3 bulan untuk bisa mendapatkan hasil yang mereka inginkan juga untuk meminimalkan risiko. Faktanya hal ini diamini oleh 64 persen dari 50 responden.

Tapi sebanyak 36 persen mengatakan lebih memilih menggunakan cara diet ekstrem untuk mempercepat penurunan berat badannya.

"Untuk terlihat kurus, banyak perempuan yang melakukan penurunan berat badan dengan cara yang salah. Padahal, cara-cara instan bisa memperparah keadaan seseorang," ujar dr. Grace Judio-Kahl, Weight Control Consultant dalam Press Conference Eating Disorder Awareness Campaign di Jakarta beberapa waktu lalu.

Apakah efek samping melakukan diet ekstrem? Ternyata diet ekstrem dapat menimbulkan permasalahan yang sangat serius bagi diri kita apabila kita melakukannya secara terus menerus.

Misalnya saja jika kita melakukan diet detoks lemon yaitu dengan meminum air lemon khusus selama beberapa hari berturut-turut dan juga setiap kali diri kita merasa lapar, gunanya bukan hanya untuk mempercepat penurunan berat badan saja namun juga dapat digunakan untuk mendetoksifikasi tubuh yaitu membuang racun yang ada pada diri kita. Tetapi jika kita meminum cairan tersebut hanya disaat kita merasa lapar saja, itu sama saja dengan menyiksa diri kita sendiri.

Kita dapat kehilangan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan yang lainnya. Sehingga tidak ada lagi nutrisi yang dapat dicerna dengan baik oleh tubuh dan dapat menimbulkan eating disorder bagi penggunanya serta timbulnya gejala-gejala penyakit anoreksia pada tubuh kita.

Anoreksia dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan gizi. Biasanya pengidap anoreksia selalu mengganggap dirinya masih terlihat gemuk padahal pada kenyataannya tidak seperti itu. Hal tersebut yang membuat mereka sangat terobsesi untuk melakukan hal apa saja termasuk cara-cara diet ekstrem agar tubuhnya terlihat lebih kurus. Orang yang mengidap penyakit anoreksia biasanya takut akan porsi makan yang berlebih dan cenderung makan sangat sedikit atau mereka tidak makan sama sekali dan menahan rasa laparnya tersebut.

Jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus maka tubuh mereka menjadi sangat kurus seperti tengkorak hidup yang hanya terlihat tulangnya saja dan dibalut dengan kulit atau biasanya disebut dengan sebutan kurus kering. Anoreksia dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati sedini mungkin.

Penanganan anoreksia dapat melalui terapi psikologi dan dokter juga harus menyesuaikan dengan kondisi psikologi dan fisik dari si pengidap anoreksia. Tidak ada proses pengobatan anoreksia yang cepat, untuk dapat kembali pulih pengidap anoreksia harus menjalankan beberapa tahun pengobatan tersebut.

Penting bagi gadis remaja hingga wanita dewasa untuk mempertimbangkan baik-baik model diet yang hendak mereka pilih. Apakah masih akan tetap melakukan diet ekstrem karena hanya tergiur dengan kecepatan hasil tetapi pernuh efek samping, atau memilih untuk melakukan diet sehat. Semua pilihan tergantung pada diri kita. Yang pasti kunci diet yang sukses adalah disiplin, yaitu konsisten dalam menjalaninya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER