AHY Klaim tak Terpengaruh Isu SBY soal Anti Ahok

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 09:19 WIB
Juru Bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi menyatakan tudingan ke SBY sama sekali tak mempengaruhi elektabilitas Agus Yudhoyono.
Juru Bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi menyatakan tudingan ke SBY sama sekali tak mempengaruhi elektabilitas Agus Yudhoyono. (Dok. Timses AHY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni membantah isu yang menerpa mantan Presien Susilo Bambang Yudhoyono, mempengaruhi elektabilitas duet tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Juru Bicara tim pemenangan Agus-Sylvi, Rico Rustombi, tudingan tak berdasar tersebut sama sekali tak mempengaruhi elektabilitas Agus karena sang calon gubernur merasa ada di posisi independen dalam pencalonannya di Pilkada 2017.

Seperti dilansir Antara, Ani Yudhoyono membantah bahwa SBY adalah orang di balik aksi 4 November, yang mendesak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjadi tersangka kasus penistaan agama.

"Mas Agus merupakan bagian independen dalam pencalonan ini, jadi isu yang dilayangkan ke Pak SBY tak akan mempengaruhi (elektabilitas)," kata Rico, Selasa (8/11).

Rico mengungkapkan sosok Agus Yudhoyono tak akan bisa dilepaskan dari SBY, mengingat dia adalah anak sulung dari Presiden ke-6 Indonesia tersebut.

Meskipun Partai Demokrat yang dipimpin SBY mengusung Agus, dia mengatakan, pengaruh SBY tak akan berandil besar dalam elektabilitas Agus.

Meningkatkan Nilai Jual

Rico menegaskan Agus kini terus bekerja untuk menaikkan nilai jualnya di mata masyarakat. Salah satu cara, Agus melakukan blusukan demi menyampaikan gagasan yang dia bisa tawarkan jika nanti terpilih menjadi gubernur DKI.

"Isu kemarin memang disayangkan oleh beliau tapi itu tak pengaruhi elektabilitas, Agus tetap fokus," ujar Rico.

Agus sendiri berjanji akan tetap rutin melakukan blusukan jika nantinya terpilih sebagai orang nomor satu di ibu kota.

Sejak masa sosialisasi hingga kampannye Pilkada 2017, Agus terbilang rutin blusukan ke rumah-rumah warga. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu tak ingin agenda blusukan sekadar menjadi euforia sesaat selama kampanye.

Agus menekankan bahwa komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat perlu dilakukan untuk menjaga hubungan baik. Kegiatan blusukan pun dipilih oleh Agus sebagai alternatif terbaik.

"Saya orang lapangan dan biasa melihat dan mendengar langsung kondisi masyarakat," kata Agus saat ditemui di Pasar Kopro, kemarin.

Menurut Agus sebenarnya dia bisa saja membangun sebuah sistem birokrasi yang memudahkan dia melihat laporan dari anak buahnya di lapangan. Sistem itu diklam bisa sangat akuntabel sekaligus transparan.

Namun Agus merasa dengan terjun langsung melihat kondisi masyarakat bisa lebih memberikan dampak secara langsung karena dia bisa check and balance dalam waktu bersamaan.

"Di situlah saya ingin mengembangkan komunikasi dua arah antara pemimpin dan warganya," kata Agus.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan seluruh kekacauan yang terjadi di Jakarta sepanjang Jumat hingga Sabtu dini hari pada pekan lalu, telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik.

Dia mengatakan pihaknya menghargai unjuk rasa yang dilakukan hari ini dengan cara yang tertib dan damai. Selain itu, Jokowi pun mengucapkan apresiasi kepada ulama, kyai dan habib yang memimpin umatnya.

"Tapi kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi rusuh. Dan ini kita liat telah ditunggangi oleh aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Sabtu dini hari (5/11).

Beberapa hari sebelum unjuk rasa dimulai SBY pun sempat memberikan keterangan pers mengenai itu. SBY mengkritik agar intelijen tidak melemparkan tudingan tak berdasar pada kelompok tertentu dalam menganalisa demonstrasi anti Ahok. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER