Jakarta, CNN Indonesia -- Selama hampir sepekan ini, Agus Harimurti Yudhoyono melakukan ‘blusukan’ ke lokasi yang dinilai menjadi basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Lokasi ‘kandang banteng’ itu adalah Pulogadung, Jakarta Timur dan Kebagusan, Jakarta Selatan.
Kawasan Kebagusan, mungkin identik dengan Megawati karena kediaman pribadinya yang terletak di wilayah tersebut. Tak hanya itu, kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP pun relatif dekat, yakni di kawasan Lenteng Agung.
Namun, hal-hal ini tak bikin Agus mundur. Dia tetap melakukan blusukan di gang-gang yang dekat dengan DPP PDIP.
Bendera PDIP terlihat di sejumlah kawasan itu, namun relatif sepi. CNNIndonesia.com sempat bertanya ke sejumlah warga perihal keberadaan atribut partai banteng, tapi sebagian mereka enggan berkomentar.
Setelah blusukan dilakukan hingga melewati Tempat Pemakaman Umum Kebagusan, barulah ada satu warga yang mau menjawab soal kekuasaan PDIP di kawasan tersebut, namun tak mau menyebutkan namanya.
Pria itu mengklaim sudah tinggal di sana selama 20 tahun, mengakui bahwa kawasan Kebagusan identik dengan PDIP. Walaupun, sambungnya, dia menuturkan tak semua mendukung Basuki Tjahaja Purnama, kandidat gubernur yang disokong partai tersebut.
"Tak juga, tak semua yang di sini mendukung banteng," kata dia, tertawa.
Dia mengatakan satu alasan yang pasti: tak pernah ada sumbangan yang diberikan pada warga dari partai pimpinan Megawati tersebut.
 Foto: Adhi Wicaksono Agus Yudhoyono dalam satu kegiatan kampanye. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Terjun LangsungSoal ‘kandang banteng’ ini pun ditanggapi oleh Agus Yudhoyono. Dia menegaskan untuk bisa mendengarkan aspirasi warga, dirinya harus terjun langsung.
"Saya tak pernah melihat ini basis siapa, bagi saya kalau memang perlu saya datangi tentu saya akan dengan senang hati datang," kata Agus, Rabu (09/11).
Agus pun mengakui bahwa tim pemenangannya telah memberikan informasi mengenai kondisi di Pulogadung. Dia juga sudah membaca situasi berdasarkan informasi dari timnya tersebut.
Namun Agus berkukuh harus mendatangi lokasi tersebut karena ingin mendengarkan aspirasi warga di sana. Dan dia juga menegaskan dialog di kawasan ’kandang banteng’ itu tak direkayasa.
(asa)