Agus-Silvy Janjikan Penataan Daerah Kumuh Tanpa Penggusuran

M. Andika Putra | CNN Indonesia
Minggu, 27 Nov 2016 19:23 WIB
Program Rumah Rakyat Agus Yudhoyono membutuhkan investasi sebesar Rp300 triliun untuk masa lima tahun.
Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni memaparkan program Rumah Rakyat yang membutuhkan investasi sebesar Rp300 triliun untuk masa lima tahun. (CNN Indonesia/Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperkenalkan program Rumah Rakyat. Program ini merupakan penataan wilayah kumuh tanpa penggusuran.

"Selama ini penataan kawasan pemukiman kumuh hampir selalu dilakukan dengan cara penggusuran. Akibatnya, justru terjadi proses pemiskinan. Warga yang tadinya memiliki rumah menjadi penyewa," kata Agus saat pidato politik yang ketiga di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (27/11).

Agus menjelaskan program ini hasil blusukan ke wilayah kumuh di Jakarta. Dari hasil penelusurannya, kata Agus, banyak warga miskin yang takut digusur oleh pemerintah Jakarta.
"Bagaimana mungkin masyarakat takut pada pemerintah daerahnya sendiri? Bagaimana mungkin pemda menjadi momok bagi warganya sendiri? Saya ingin sekali menghadirkan solusi untuk mengatasi permasalahan perumahan tersebut," kata Agus.

Ketakutan warga miskin ini, kata Agus membuatnya mengambil keputusan tidak akan menggusur perumahan kumuh bila terpilih dalam pemilihan gubernur 2017. Menurut pasangan nomor urut 1 itu, penggusuran bukanlah solusi.

Lebih lanjut, kata Agus, program Rumah Rakyat membutuhkan kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan swasta. Agus menjelaskan program ini membutuhkan investasi langsung sebesar Rp300 triliun untuk masa lima tahun. Rinciannya, sebesar Rp75 triliun akan disediakan oleh Pemda dan Rp225 triliun melalui kerjasama dengan swasta.

Agus menilai program ini dapat menggerakkan perekonomian Jakarta, di antaranya sektor industri dan jasa senilai Rp600 triliun. Dia juga memprediksikan program ini akan menghasilkan multiplier effect sebesar Rp900 triliun.
Selain itu, kata Agus, lapangan pekerjaan akan terbuka saat program ini berjalan. “Menciptakan kesempatan kerja sebanyak 3 juta orang per lima tahun atau 600 ribu orang per tahun," kata Agus.

Agus menjelaskan program ini menyasar lahan seluas 390 hektare yang meliputi daerah kumuh dan rawan banjir yang berada di sekitar 13 sungai di Jakarta. Program ini, kata dia,  akan membutuhkan pembangunan 700 menara rumah susun, 300 ribu hunian dan tiga ribu tempat usaha.

Walau tidak menjelaskan program secara gamblang seperti Agus, Sylviana menilai pembangunan perumahan harus melibatkan masyarakat sehingga mereka merasa diperlakukan dengan adil.
"Perumahan kumuh bisa ditata dengan melibatkan partisipasi warga tanpa mengggusur. Saya dan mas Agus banyak mendapat masukan dan mendengar suara penghuni rusun dan apartemen yang katanya mengalami ketidakadilan," kata Sylvi sebelum Agus pidato. (yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER