Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak secara khusus menjadwalkan berkampanye di depan kalangan menengah ke atas seperti pengusaha. Selama ini, pasangan nomor urut tiga ini lebih banyak berkampanye menumui masyarakat kelas bawah.
Sandiaga mengakui ia dan Anies masih akan fokus untuk berkampanye menyerap aspirasi dari masyarakat dengan 'blusukan'. "Fokus kami menyerap aspirasi masyarakat di akar rumput," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (7/12) malam.
Sandiaga mengklaim, sudah mengetahui aspirasi dari kalangan pengusaha, seperti upah minimum, perizinan dan kepastian usaha.
Ia juga mengklaim tetap berkomunikasi dengan jaringan pengusaha melalui beberapa asosiasi seperti Kamar Dagang Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"Tidak dijadwalkan khusus. Kami mengalir saja, kalau dari kalangan atas atau pengusaha sifatnya menunggu undangan saja," kata Sandiaga.
Selama satu bulan lebih berkampanye, baik Anies maupun Sandiaga lebih menyasar 'blusukan' ke wilayah permukiman padat penduduk yang banyak berkaitan dengan isu penggusuran dan banjir.
Hingga Desember, berdasarkan data Bawaslu DKI Jakarta, pasangan nomor urut tiga itu sudah menjamah kurang lebih 341 titik blusukan.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tercatat pernah menggelar kampanye dalam bentuk penggalangan dana yang digelar di sebuah hotel berbintang.
Dalam acara tersebut, warga yang ingin bertemu dan berfoto dengan Ahok, harus merogoh kocek dari Rp2,5 juta hingga Rp5 juta untuk satu kursinya. Acara itu bertujuan untuk menggalang partisipasi dana warga untuk masa kampanye Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017.
(sur)