Dukungan kepada Ahok yang Terus Bergema di Rumah Lembang

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 12:57 WIB
Pendukung Ahok tak terpengaruh dengan kasus dugaan penistaan agama. Setiap hari, ratusan hingga ribuan pendukung tetap menyambangi Rumah Lembang.
Suasana di Rumah Lembang, Menteng, markas relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga kali aksi massa menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak menyurutkan moril para pendukung calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu. Para pendukung tak henti-hentinya memberi sokongan kepada calon petahana di markas tim relawan Ahok, Rumah Lembang, Menteng. 

Sejak #Aksi212 yang menuntut Ahok diadili, ratusan hingga ribuan warga Jakarta mengunjungi rumah bernomor 25 dan 27 tersebut. Mereka yang datang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari warga biasa, sosialita, olahragawan hingga pekerja seni.

Keramaian para pengunjung ke Rumah Lembang terlihat dengan mobil yang selalu tampak penuh terparkir. Mobil pribadi mengular mengitari Taman Situ Lembang, bahkan hingga gang-gang di sekitar Rumah Lembang.

Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace Hasan mengklaim rata-rata masyarakat yang datang mencapai 1.300 orang per hari.

Mereka yang datang terlebih dahulu mengambil nomor urut untuk mendapatkan kesempatan mengadu maupun berfoto dengan Ahok. Biasanya, Ahok sanggup meladeni sekitar 70 hingga 100 antrian warga yang berbaris sejak pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Tak hanya untuk mengadu atau berfoto, masyarakat yang datang pun memberikan sumbangan untuk dana kampanye. 

Per 7 Desember atau lima hari pasca #Aksi212, total donasi untuk Ahok telah mencapai Rp800 juta. "Hari ini (7/12) puncaknya 1.800 orang mengumpulkan dana donasi mencapai Rp138 juta," kata Ace kepada CNNIndonesia.com.

Masyarakat yang datang umumnya memberikan semangat untuk Ahok agar tegar menghadapi persoalan yang tengah dihadapi. Berbeda dengan keyakinan para peserta Aksi Bela Islam, mereka yang datang ke Rumah Lembang percaya bahwa Ahok tak berniat menista agama Islam.

Sebuah kelompok pengajian di Cengkareng yang datang membawa 150 warga dari kawasan itu salah satu yang meyakini Ahok tak menista agama. "Kami dari Majelis Taklim akan mendukung Pak Ahok, rapatkan barisan dukung Ahok," kata seorang ketua pengajian saat bicara di atas panggung Rumah Lembang.

Masyarakat secara pribadi pun terang-terangan menyatakan sang petahana tak bersalah, di antaranya Tuti, Ketua RT 10, Pulo Jati, Palmerah, Jakarta Barat. Ia meminta Ahok bersabar menghadapi masalah yang sedang menimpanya. "Sabar-sabar ya Pak, insya Allah dilindungi," ujarnya.

Dukungan kepada Ahok ini tak hanya berasal dari masyarakat asli Jakarta, melainkan juga datang dari beragam suku Seperti Sumba, Nias, Batak, dan Dayak yang pernah singgah di Rumah Lembang.

"Terus maju pak Ahok, saya yakin bapak tak berniat melecehkan Al Quran. Saya yakin Ahok itu anak harapan orang banyak!," kata Ridwan yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Bahkan, seorang pria dari Inggris turut meramaikan Rumah Lembang dengan memberikan dukungan kepada Ahok. "Today is very special day. Saya mau berdoa for his family for his campaign," ucap Evian.

Warga berselfie dalam acara pentas musik yang diadakan di Rumah lembang. Ratusan hingga ribuan pendukung Ahok mendatangi Rumah Lembang, setiap hari. (CNN Indonesia/Andry Novelino)Warga berselfie dalam acara pentas musik yang diadakan di Rumah lembang. Ratusan hingga ribuan pendukung Ahok mendatangi Rumah Lembang, setiap hari. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Berkah Pedagang

Keramaian di Rumah Lembang mendatangkan berkah tersendiri bagi para pedagang yang berkumpul di luar. Umumnya, mereka adalah pedagang atribut kampanye Ahok.

Setidaknya ada sekitar 25 pedagang memenuhi halaman Rumah Lembang menjajakan baju, syal, topi, dan pernak-pernik dengan corak kotak-kotak khas Ahok-Djarot. Mereka yakin dagangannya laris manis meski Ahok sedang menghadapi tuntutan massa.

Seorang pedagang, Asep mengaku sehari bisa meraup omset Rp10 juta hingga Rp20 juta. "Sehari bisa 200 potong. Ini seluruh Indonesia yang pakai, lagi booming," ujar Asep.

Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ace menjelaskan pedagang memang dibebaskan untuk berjualan karena tim pemenangan tak menyediakan atribut itu untuk pendukung.

Demikianlah Rumah Lembang. Di tengah gelombang demonstrasi yang menuntut Ahok, di tengah hasil survei yang belakangan tidak berpihak kepada Ahok, ratusan hingga ribuan orang tetap menyambangi rumah tersebut, setiap hari, untuk memberikan dukungan moril pada sang calon gubernur.

[Gambas:Video CNN] (wis/yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER