Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Dewan Pakar Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto mengkritik rencana reklamasi di Teluk Jakarta. Dia menyebut ibu kota akan menjadi pusat comberan terbesar di dunia jika reklamasi dilanjutkan.
Pernyataan tersebut diutarakan berdasar pada hasil salah satu kajian para ahli yang sempat dilakukan semasa Bambang masih memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kalau (reklamasi) itu dilakukan, maka Jakarta akan menjadi pusat comberan terbesar di dunia dan di akhirat," kata Bambang di Jakarta, Jumat (9/12).
Bambang mengatakan, Pemprov Jakarta harus mengambil cara yang benar jika ingin mencontoh Belanda dalam melaksanakan reklamasi Teluk Jakarta. Menurutnya, reklamasi di Belanda salah satunya dilakukan dengan memisahkan aliran hujan dan limbah untuk mencegah banjir.
Bambang menjelaskan, reklamasi Teluk Jakarta tidak menggunakan UU nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, sebagai dasar aturan. Selain itu, reklamasi tersebut juga tidak melibatkan partisipasi publik, terutama nelayan.
"Artinya ada keinginan kuat untuk menegasikan kemaslahatan dan pembangunan itu untuk reklamasi," katanya.
Bambang menduga reklamasi Teluk Jakarta tidak berkaitan dengan kepentingan publik, tapi sepenuhnya menjadi kepentingan pemerintah.
Pasangan calon gubernur dan wakil DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah menegaskan sikap menolak proyek reklamasi Teluk Jakarta. Sikap itu masuk dalam daftar 23 janji kerja Anies-Sandiaga seandainya terpilih di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies mengatakan, alasannya menolak reklamasi Teluk Jakarta bersama Sandi karena ingin menjadikan pantai Jakarta sebagai aset warga, bukan aset yang dimiliki sebagian orang.
Selain itu, kata Anies, penolakan reklamasi Teluk Jakarta juga bagian dari upaya menjaga kehidupan warga dan lingkungan di kawasan pesisir Jakarta.
(pmg/gil)