Sentimen Agama Jelang Pemungutan Suara Pilkada DKI Meningkat

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 16:13 WIB
Sentimen agama meningkat itu membuat mayoritas suara pemilih muslim di Jakarta beralih ke sosok Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan.
Sentimen agama yang meningkat selama Pilkada DKI Jakarta dipicu oleh pernyataan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut sentimen agama telah menjadi hal yang penting dalam Pilkada 2017 DKI Jakarta. Dalam survei terakhirnya, lembaga itu menemukan ada 71,4 persen responden yang menganggap pentingnya latar belakang agama calon gubernur ibu kota.

Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa, berkata hanya ada 27,2 persen responden yang menganggap latar belakang agama tidak penting dalam pilkada. Angka itu muncul dari survei yang dilakukan 5-11 Januari terhadap 880 responden, dengan tingkat margin of error sebesar 3,4 persen.

Sentimen agama dalam pilkada meningkat jika dibandingkan Maret dan Oktober 2016. Adrian berkata, terdapat lima sebab terjadinya peningkatan sentimen agama.
"Penyebab pertama adanya pidato Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada September 2016. Saat itu Ahok mengutip isi Surat Al-Maidah dan videonya menjadi viral," kata Adrian di Kantor LSI Denny JA, Selasa (24/1).

Sebab kedua adalah keluarnya sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Ahok telah menista agama pada Oktober. Pernyataan MUI saat itu dinilai menjadi 'bensin' bagi publik yang marah terhadap Ahok.

Kemudian, faktor ketiga adalah terjadinya aksi massa dalam gelombang besar di triwulan terakhir 2016. Menurut Adrian, aksi-aksi yang terjadi saat itu menjadi momentum meningginya sentimen agama di Pilkada.
Setelah aksi massa, faktor yang menyebabkan peningkatan sentimen agama adalah perubahan status hukum Ahok menjadi tersangka dan terdakwa dalam kasus dugaan penistaan agama. Terakhir, sosial media disebut ikut berperan menambah tingginya polarisasi agama dalam Pilkada DKI.

"Berubah atau tidaknya persepsi pemilih muslim akan menentukan siapa calon gubernur yang menang dan kalah di Jakarta," katanya.

Pentingnya Suara Pemilih Islam

Adrian berkata bahwa ketiga cagub di Pilkada DKI harus mampu menarik suara dari pemilih dengan latar belakang agama Islam. Sebab, menurut dia ada 85 persen pemilih beragama Islam di ibu kota.

Dari survei yang telah dilakukan LSI Denny JA, tercatat ada 39,6 persen responden beragama Islam yang berkata akan memilih cagub Agus Harimurti Yudhoyono. Kemudian, 28 persen responden Islam berkata akan memilih Ahok. Terakhir, 23,4 persen responden Islam mengaku hendak memilih Anies Baswedan.

"Ahok menang sangat, sangat telak di segmen pemilih non-muslim. Sedangkan Agus menang di pemilih muslim," ujarnya.
Jika Pilkada DKI berjalan hingga dua putaran, LSI Denny JA memprediksi suara pemilih beragama Islam tetap akan kecil bagi Ahok.

Dalam survei LSI Denny JA, diketahui Ahok hanya mendapat 27,6 persen dukungan responden Islam jika menghadapi Agus di putaran kedua Pilkada. Sementara, jika berhadapan dengan Anies, calon petahana itu hanya mendapat 25,8 persen suara responden Islam.

Dari survei itu, Agus menjadi cagub yang paling mengeruk keuntungan dari segmen pemilih Islam akibat menguatnya sentimen agama. (wis/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER