Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut program yang telah ia jalankan dan sedang ia tawarkan kepada warga Jakarta tak melulu soal pembangunan fisik.
Ia menyatakan ikut memperhatikan persoalan atau program nonfisik. "Selama ini kan dibilang Ahok cuma fisik doang yang dibangun, itu namanya fitnah," kata Ahok di Posko Pemenangan Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (25/1).
Ia memberikan contoh program nonfisik yang telah ia jalankan, yakni pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Meski membangun fisik, Ahok menuturkan bahwa RPTRA juga untuk memenuhi kebutuhan jiwa dan rohani warga Jakarta.
"Kita pikirkan juga soal rohani. Saya bangun RPTRA, kenapa? Karena ingin agar warga berinteraksi. Supaya orang antartetangga bisa saling kenal. Kita kan budayanya gotong royong," kata dia.
Calon yang diusung oleh empat partai besar ini mengatakan, jika terpilih lagi, ia akan memperbanyak pembangunan RPTRA. Ahok menargetkan bisa membangun 200 unit setiap tahun selama periode kepemimpinannya. "Nanti bangun tiap tahun 200 RPTRA," katanya
Hal lain yang menurut Ahok ikut terkait dengan pembangunan nonfisik adalah program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Menurutnya, program KJP tak hanya membantu warga secara finansial, tapi juga mendidik.
"KJP ini edukasi, masyarakat jangan manja. Terima bantuan tunai jadi males. Kalau KJP bisa tinggal gesek, jadi anak-anak akan percaya diri kalau ke supermarket. Nggak akan malu sama orang kaya yang lainnya," tuturnya.
Pembangunan yang berorientasi fisik sempat mengemuka dalam debat pertama antarpasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, 11 Januari lalu. Saat itu, Anies Baswedan menyindir Ahok yang dianggap terlalu mementingkan pembangunan fisik ketimbang pembangunan manusia.
(wis/obs)