Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat diperkirakan bakal mengungguli dua pasangan lain dalam Pilkada DKI Jakarta. Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menyebut, perolehan suara Ahok-Djarot mencapai 38,2 persen.
Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat suara 23,6 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 23,8 persen.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan, perolehan 38,2 persen cukup untuk Ahok-Djarot melenggang ke putaran kedua. "Tapi belum (membuat) nyaman," kata Burhanudin saat memaparkan hasil survei 'Efek Debat dan Rasionalitas Pemilih Jakarta Jelang Pilkada', di Jakarta, Rabu (25/1).
Dari 808 responden yang disurvei, sebanyak 14,5 persen belum menentukan atau merahasiakan pilihannya. Tingkat kesalahan survei ini sebesar 3,8 persen. Metode survei adalah
stratified multistage random sampling.
Para pemilih Ahok dalam survei tersebut, sekitar 63 persen beralasan karena pasangan petahana ini sudah terbukti hasil kerjanya dan punya pengalaman.
Sementara pasangan Anies-Sandi dipilih karena dinilai berpendidikan, ramah dan memiliki kesamaan agama.
Adapun pasangan Agus-Sylvi dipilih karena dinilai tegas/berwibawa, berasal dari keluarga tokoh politik, kesamaan agama dan perhatian pada rakyat.
Menurut Burhanudin, dari survei ini bisa tergambar bahwa dukungan pada Ahok-Djarot sejak Desember lalu terus meningkat. Hal yang berbeda justru terjadi pada Agus-Sylvi yang dukungannya terus menurun. Sementara elektabilitas Anies-Sandi cenderung stagnan.
Pada jajak pendapat serupa dari Indikator Politik Indonesia yang digelar pada November 2016 menempatkan pasangan Agus-Sylvi di posisi teratas dengan perolehan suara 30,4 persen, diikuti Ahok-Djarot dengan 26,2 persen dan Anies-Sandi mendapat 24,5 persen.
Sementara pada survei IPI bulan Desember elektabilitas Ahok-Djarot naik menjadi 31,8 persen, Agus-Sylvi turun menjadi 26,5 persen dan Anies-Sandi 23,9 persen.
(sur/wis)