Keseruan Pendukung Ahok Nobar Debat di Pinggir Jalan
Filani Olyvia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 23:31 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Pendukung Cagub dan Cawagub Ahok-Djarot nonton bareng di pinggir jalan. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Segelintir orang berseragam kotak-kotak berwarna merah dan biru duduk 'ngariung' di depan televisi layar datar 48 inci yang tiba-tiba menclok di luar gedung, di pinggir jalan utama Kompleks Bidakara
Dari jauh sayup-sayup terdengar teriakan menyemangati pasangan calon nomor urut dua.
“Dua! Dua! Dua!”
Sejumlah petugas keamanan, mulai dari polisi hingga satpam yang menjaga Menara Bidakara terlihat bergabung dengan kerumunan. Satu dua pengendara motor yang lewat di pinggir Jalan Bidakara pun sempat berhenti karena penasaran.
Mereka yang jumlahnya hanya sekitar 30 orang ini, mengaku sengaja membawa televisi, lengkap dengan mesin motor diesel dan sound system secara mandiri demi mendukung pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Saat debat berlangsung, sesekali ledekan terlontarkan untuk para lawan.
Lalu tanpa aba-aba, saat memasuki waktu break, para relawan dengan semangat menyanyikan yel-yel mereka.
“Oh, hip hip hura-hura Coblos nomor dua Aku jatuh cinta (Ahok-Djarot) hu hu hu Kita pun setia, coblos nomor dua”
Sutjadi Lukas (60), salah satu perwakilan dari Barisan Relawan Basuki-Djarot (Barabadja) mengaku bahwa massa malam ini sudah mulai berdatangan sejak pukul 18.00 WIB. Sebelum hujan besar mengguyur lokasi debat.
Beruntung, hujan mereda. Jadi rencana mereka dapat dilaksanakan. Rencana ini, menurut Sutjadi, tercetus setelah melihat kondisi di Hotel Bidakara pada debat pertama.
Jumlah pendukung yang diizinkan masuk terbatas hanya 100 orang saja. "Jadi yang enggak bisa masuk, kita (nonton) sama-sama saja disini," ujar Sutjadi.
Saat ditanya, apa alasannya para relawan membuka 'lapak' nonton barengnya di pinggir jalan, Sutjadi bilang, "Biar masyarakat yang lewat bisa ikut nonton bareng sekalian."
Terbukti, setelah tigaperempat jalannya debat, massa yang ikut menonton pun makin ramai. Sorakan penyemangat pun makin keras terdengar.