Jakarta, CNN Indonesia -- Seusai blusukan di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama melanjutkan kampanyenya ke Pulau Pramuka. Seperti diketahui, Pulau Pramuka adalah tempat kejadian pidato kontroversial yang berujung pada status Ahok sebagai terdakwa penista agama.
Kapal Ahok menepi di Pulau Pramuka saat matahari yang tadinya bersembunyi pasca hujan mulai bersinar lagi. Sambutan yang diberikan warga Pulau Pramuka nyatanya tak kalah 'meriah' dengan dua pulau sebelumnya.
"Nomor dua, nomor dua, nomor dua. Coblos nomor dua," teriak warga saat menyambut Ahok, Senin (30/1).
Begitu turun Ahok langsung dikalungi rangkaian bunga anggrek oleh warga. Dihadiahi miniatur kapal. Bahkan lantunan musik orkes khas betawi dimainkan untuk menyambut dan mengiringi agenda blusukan Ahok siang itu.
Sejumlah ibu-ibu berseragam kemeja kotak-kotak tampak bersemangat memainkan alat musik seperti gendang, kemong (gong kecil) dan krecek. Bergantian menyanyikan lagu untuk menyemangati calon petahana di tengah kampanyenya.
Ahok sendiri sempat mengeluarkan sedikit komentarnya terhadap sambutan yang meriah dari warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan bahwa sambutan warga membuatnya merasa layaknya pengantin baru.
"Sudah kayak pengantin kampung
gue," kata Ahok dengan senyum merekah.
Tidak ProtesKasus penistaan agama yang menimpa Ahok tampaknya tidak memengaruhi antusiasme warga Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Pramuka untuk menemui Ahok. Masih banyak yang mengantre untuk sekadar bersalaman atau berswafoto dengan sang petahana gubernur Jakarta itu.
"Mudah-mudahan (gubernur) tahun depan masih Pak Ahok," ujar Tarti (54), salah seorang pemain orkes warga Pulau Pramuka yang mengiringi perjalanan Ahok siang ini.
Meski tidak melihat langsung aksi Ahok saat berpidato di Pulau Pramuka saat itu, Tarti meyakini bahwa tidak ada 'kesalahan' yang dilakukan Ahok sewaktu melakukan kunjungan ke Pulau Pramuka saat masih menjabat gubernur aktif DKI Jakarta pada September 2016 lalu.
Hal senada diungkapkan salah seorang kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari Pulau Pramuka yang ikut mendampingi blusukan Ahok hari ini.
"Warga di sini enggak ada yang protes. Sama sekali," ujar Fauzan (35), warga Pulau Pramuka lainnya.
"Makanya kami, kader-kader partai pendukung minta semua warga buat berkumpul di sini," lanjutnya.
Secara terpisah Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Bambang Waluyo Wahab mengungkapkan sendiri alasan mereka menyambangi Kepulauan Seribu di sisa-sisa masa kampanye Pilkada DKI Jakarta tahun ini. Hal yang pastinya 'dinantikan' banyak pihak.
Akibat rasa penasaran, ingin melihat langsung bagaimana respons para warga yang harusnya menjadi saksi fakta atas perkara dugaan penistaan agama terhadap Ahok.
"Kami memang mau buktikan, bahwa tuduhan yang dilontarkan sekelompok orang dengan alasan telah terjadi penistaan agama di Pulau Pramuka itu sebenarnya tidak terjadi," ujar Bambang kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Bambang, hal itu terbukti hari ini. Dari lima pulau yang Ahok datangi di Kepulauan Seribu, mulai dari Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Panggang hingga Pulau Tidung tidak ada aksi penolakan dari warga.
"Tadi bahkan ada warga, jamaah tabligh akbar yang bertemu langsung dan bersalaman dengan Pak Ahok di Pulau Tidung. Mereka
welcome," kata Wakil Ketua Koordinator Pengabdian Masyarakat & Kebijakan Publik DPD DKI Jakarta Partai Golkar itu.
Tim pemenangan pun merasa optimistis, bahwa kali ini jumlah suara di Kepulauan Seribu dapat dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut dua Ahok-Djarot.
Sebagai informasi, pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Ahok yang saat itu dicalonkan sebagai wakil gubernur untuk mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai gubernur justru kalah suara di Kepulauan Seribu.
Ahok pribadi tidak terlalu banyak komentar terkait hal ini. Namun tetap menanggapinya dengan tenang. "Tunggu tanggal 15 saja," tegas Ahok singkat.
(obs)