Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, berharap warga DKI Jakarta berharap memilih pemimpin tak hanya berdasarkan pertimbangan suku, agama, ras, atau antargolongan.
Pasalnya, kata Ahok, tak peduli apapun suku atau agamanya, setiap kepala daerah harus tunduk pada konstitusi.
"Kita semua punya nurani, bapak ibu tahu persis mau pilih siapa dan kenapa pilih a,b,c. Jadi kalau berdasarkan agama, saya enggak mau lagi berdebat. Gara-gara itu saya disidang," kata Ahok usai serah terima jabatan Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota, Sabtu (11/2).
Ahok menerima kembali jabatan Gubernur dari Plt Sumarsono. Hari ini bertepatan dengan hari terakhir kampanye, Ahok juga mengakhiri cutinya. Ia besok akan kembali aktif jadi orang nomor satu di Jakarta.
Ahok berharap pada 15 Februari nanti, hak suara warga Jakarta dapat dipergunakan dengan baik dan tidak merusak masa depan ibu kota.
Hal serupa disampaikan Djarot. Ia mengingatkan, isi sumpah pemuda yang diperjuangkan 88 tahun lalu, bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, Indonesia.
"Ini bukan persoalan kalah menang, tapi prinsip dasar kebangsaan dan ideologi. Buktikan bersama," ujar Djarot.
Karena itu Politikus PDI Perjuangan ini berharap, pesta demokrasi yang akan berlangsung dalam hitungan hari benar-benar dapat terjadi dengan baik, membangkitkan semangat, dan menggembirakan.