Jakarta, CNN Indonesia -- Penyandang disabilitas menilai tiga pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta belum ada yang punya program konkret terkait disabilitas. Ketiganya juga hanya fokus pada layanan disabilitas untuk bidang pendidikan dan transportasi.
Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Gufroni Sakaril mengatakan, secara umum tiga pasangan calon memang telah punya program untuk memenuhi hak penyandang disabilitas.
Misalnya pasangan nomor urut 1 Agus Yudhoyono- Sylviana Murni yang punya program 800 unit sekolah inklusi untuk penyandang disabilitas yang lengkap dengan fasilitas dan guru-guru profesional. Agus-Sylvi juga menjanjikan transportasi umum yang mengakomodasi penyandang disabilitas.
Sementara pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berjanji akan menjadikan Jakarta sebagai provinsi pelopor dalam menerapkan Undang-undang Penyandang Disabilitas. Ahok, sapaan Basuki bahkan mengklaim punya program Jakarta Trans Care untuk bidang transportasi.
Calon petahana ini menyebut saat ini telah ada bus yang memudahkan kaum difabel untuk masuk masuk. Trotoar untuk penyandang disabilitas juga disebut telah dibangun Ahok.
Pasangan lain, Anies Baswedan-Sandiaga Uno menurut Gufroni berjanji akan melibatkan perempuan dan kelompok masyarakat dengan kemampuan berbeda (disabilitas) dalam pembuatan kebijakan menyangkut mereka.
"Secara umum para pasangan calon telah memprogramkan pemenuhan hak penyandang disabilitas, sayangnya belum ada contoh kongkret program apa yang terkait dengan disabilitas," kata Gufroni dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2).
Tiga pasangan calon juga hanya fokus pada pemenuhan hak di bidang transportasi dan pendidikan dan terkesan mengabaikan pada hak disabilitas yang lain.
"Hak disabilitas tidak hanya pendidikan dan transportasi saja tetapi ada 26 hak disabilitas yang harus dipenuhi oleh pemerintah," kata
Hak-hak yang harus dipenuhi itu adalah hak hidup, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, wisrausaha, koperasi, bebas dari stigma, keadilan dan perlindungan hukum, pendidikan, politik keagamaan keolahragaan; kebudayaan dan pariwisata; dan hak-hak lainnya.
Dalam debat kandidat terakhir lalu, isu disabillitas jadi salah satu subtema. Gufroni mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta yang memasukan subtema ini dalam debat.
Gufroni berharap dengan isu disabilitas diangkat dalam debat, partisipasi pemilih disabilitas khususnya dan partisipasi masyarakat pemilih umumnya akan meningkat.