Jakarta, CNN Indonesia -- KPU DKI Jakarta memastikan kampanye dan debat calon gubernur putaran kedua akan dilakukan. Dua kandidat yang bertarung dalam pesta politik tersebut bakal lebih memperjelas visi, misi, dan program yang telah mereka kemukakan dalam kampanye dan debat-debat sebelumnya.
Saat putaran pertama, sejumlah isu telah mengemuka. Sebagaimana dilakukan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang secara tegas menyatakan menolak kebijakan reklamasi Jakarta—kebijakan yang bakal dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
CNNIndonesia.com melakukan jajak pendapat (
polling) terbuka di media sosial Twitter terkait kebijakan reklamasi. Dalam
polling itu, masyarakat lebih memilih kebijakan Anies yang bakal menghentikan reklamasi Jakarta, ketimbang sikap Ahok yang melanjutkan reklamasi.
Polling tersebut melemparkan pertanyaan tunggal: Anies akan menghentikan reklamasi. Basuki bersikap sebaliknya. Kebijakan siapa yang akan Anda pilih?
Dari 6.163 responden yang mengikuti
polling, sebanyak 68 persen memilih Anies-Sandi, sedangkan hanya 32 persen yang mendukung Ahok-Djarot.
Jajak pendapat dilakukan pada 3-4 Maret 2017.
Selanjutnya pada 4-5 Maret lalu, CNNIndonesia.com juga melakukan
polling, dengan memberikan pertanyaan tunggal: reklamasi jadi program tata kota Ahok yang ditentang Anies. Menurut Anda, apakah hal itu bisa menurunkan elektabilitas Ahok?
Jawabannya, sebanyak 64 persen responden menjawab tidak bisa, dan 36 persen lainnya menjawab bisa.
Polling itu diikuti oleh 1.755 pengguna Twitter.
Kedua jajak pendapat yang dilakukan CNNIndonesia.com tersebut bukanlah
polling ilmiah.
Hingga kini, kebijakan reklamasi Jakarta masih terus bergulir, baik berupa penolakan dari Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta, perbaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk tiga pulau yang mendapat sanksi kementerian, maupun perbaikan perangkat hukum oleh pemerintah untuk menguatkan dasar hukum reklamasi.
Baca: Bencana di Utara JakartaPada 8 Februari lalu, Anies sempat mengikuti parade nelayan untuk menegaskan sikap menolak reklamasi.
"Reklamasi tolak atau terima? Kami tolak reklamasi. Kita kembalikan keadilan di Jakarta," kata Anies berorasi di atas perahu nelayan, saat menghadiri "Parade Nelayan Tolak Reklamasi" di Tempat Pelelangan Ikan, Cilincing, Jakarta Utara.
Jumlah nelayan DKI Jakarta per 2015 sebanyak 25.208 orang. Dari jumlah itu, hanya 2.167 nelayan yang memiliki KTP Jakarta, dan 23.041 nelayan tercatat sebagai warga non DKI.Bappenas 2016 |
Dari jumlah nelayan tersebut, ada sebanyak 4.317 kapal, dan jumlah tenaga kerja 3.384 orang. Menurut dokumen tersebut, perkembangan jumlah nelayan dari tahun 2005-2015 terus mengalami peningkatan.
Para nelayan di Teluk Jakarta bermukim di sepanjang pantai, yang terkonsentrasi di Dadap, Kamal Muara, Muara Angke, Muara Baru, Cilincing, Marunda, Kalibaru, Koja dan Lagoa.
(rdk)