Jakarta, CNN Indonesia -- Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak tahu mengenai pertemuan Basuki Tjahaja Purnama dan adik dari mendiang presiden kedua Soeharto, Probosutedjo, Rabu lalu (15/3).
Djarot mengatakan, dirinya hanya mengetahui bahwa ada undangan dari Probosutedjo. Namun ia tidak mengetahui jika Ahok datang memenuhi undangan tersebut.
"Pernah sih bilang waktu itu dia (Ahok) diundang Pak Probo. Saya tanya urusan apa? Dia dibilang enggak tahu. Mungkin Pak Probo prihatin dengan kejadian saya waktu di Masjid At-tin kemarin," kata Djarot di Jakarta Utara, Jumat (17/3).
Djarot menolak jika pertemuan Ahok dan Probosutedjo disebut untuk mengungguli lawannya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang mendapat dukungan dari keluarga Cendana.
Dukungan dari keluarga Cendana, menurut Djarot, tidak akan terlalu berpengaruh pada elektabilitasnya. Menurutnya, suara dari wargalah yang akan memberikan pengaruh paling besar.
"Pak Probo punya keluarga, Pak Nurul juga punya keluarga. Tapi Pak Nurul punya anggota, punya konsumen lho. Kalau semuanya ditarik otomatis akan lebih banyak," kata Djarot.
Nurul Hakim merupakan Koordinator Paguyuban Warteg Jakarta. Paguyuban Warteg Jakarta sudah ada sejak 2014 dan memiliki 100 anggota pedagang warteg yang tersebar di seluruh Jakarta.
Meski demikian, Djarot menambahkan, bukan berarti Probosutedjo tidak akan memiliki pengaruh apapun. Karena Probosutedjo adalah tokoh publik sehingga banyak masyarakat yang juga mengenal dirinya.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, sebelumnya menyebut kunjungan Ahok ke kediaman Probosutedjo untuk memenuhi undangan. Pengusaha itu disebut mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017.
"Senang dengan Pak Ahok karena tahu prestasi-prestasinya, minta mengundang Pak Ahok ke rumahnya. Kami diundang, ngobrol-ngobrol. Memang dia pendukung Pak Ahok dari dulu. Pendukung Pak Jokowi juga," kata Ruhut saat dikonfirmasi Kamis (16/3).
Menurut bekas politikus Partai Demokrat itu, Probosutedjo mendukung Ahok karena telah melihat bukti kinerjanya selama memimpin ibu kota.
Orang saja berlagak tidak tahu, kacamata kuda. Mau memilih orang yang coba-coba silakan saja," katanya.
Menurutnya, dukungan yang diberikan salah satu putri mendiang Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI tak lantas mencerminkan keseluruhan posisi keluarga Cendana pada Pilgub.
"Kan baru dia. Ada yang lain (anak Soeharto)," ujar Ruhut.