Survei LSI: Anies Kuasai Facebook, Ahok Unggul di Twitter

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mar 2017 16:53 WIB
Di kalangan pengguna aktif media sosial, LSI mencatat Anies-Sandi unggul 46,2 persen dibandingkan Ahok-Djarot yang meraih 43,10 persen.
Ilustrasi. (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih populer di kalangan pengguna media sosial dibandingkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Dari pengguna tiga media sosial yang disurvei yakni Facebook, Instagram, dan Twitter, LSI Denny JA menyebut Anies-Sandi unggul di pengguna Facebook sebesar 47,58 persen dan Instagram 49,99 persen. Sementara Ahok-Djarot hanya unggul di Twitter sebesar 53,34 persen.

"Pengguna media sosial yang aktif dan pasif dikuasai pasangan Anies. Facebook masih dikuasai Anies, Twitter dikuasai Ahok, dan Instagram dikuasai Anies," kata peneliti LSI Denny JA Rully Akbar di kantornya, Selasa (21/3).
Secara keseluruhan di kalangan pengguna aktif media sosial, Anies-Sandi unggul 46,20 persen sementara Ahok-Djarot 43,10 persen. Di kalangan pengguna pasif media sosial Anies-Sandi unggul 54,60 persen, Ahok-Djarot memperoleh 37,40 persen.

Survei LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 4,8 persen. Survei dilakukan pada tanggal 27 Februari sampai 3 Maret 2017.

Data survei diperoleh dari hasil wawancara tatap muka terhadap 440 responden pengguna media sosial serta menggunakan kuesioner.

Rully menyebut tiga hal yang membuat Anies-Sandi unggul di media sosial. Pertama, mayoritas pengguna media sosial ingin Jakarta memiliki gubernur baru. Kedua, pengguna media sosial menilai Ahok telah menistakan agama.

Hal terakhir karena mayoritas pengguna media sosial tidak nyaman dengan status Ahok sebagai terdakwa kasus penistaan agama.
Meski demikian, sebesar 73,60 persen atau mayoritas pengguna media sosial puas dengan kinerja Ahok sebagai gubernur. Sisanya, terdapat 26,40 persen yang tidak puas dengan kinerja Ahok.

"Di satu sisi Ahok berhasil membuktikan dengan kinerja, ini sangat kontras sekali sampai ke 73 persen masyarakat puas dengan kinerjanya. Tapi di sisi lain masyarakat disentuh isu primordial, seperti isu agama dan hukum," ujar Rully.

Menurut Rully, perubahan dukungan di kalangan pengguna media sosial terhadap para calon masih akan terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh naik turunnya isu positif dan negatif dari kedua pasang calon tersebut.
"Pilkada DKI memunculkan dinamika-dinamika baru. Siapa yang bisa memproklamirkan isu positif lebih banyak ketimbang isu negatif, itulah yang bisa memenangkan pilkada di putaran kedua," tutur Rully.

Lebih Aktif di Facebook

Sementara dalam kampanye di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat, Anies diminta oleh seorang warga Cempaka Putih, Ita Yusuf (30), untuk lebih aktif di media sosial khususnya di Facebook.

Menurut Ita, Facebook lebih efektif menyebarkan informasi seputar program-program pasangan calon. Sebab, kalangan menengah ke bawah dinilainya lebih banyak menggunakan Facebook.

Salah satu contohnya adalah program Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang digagas Ahok-Djarot. Ita mengaku, mengetahui program itu dari Facebook miliknya.

"Waktu putaran pertama itu enggak keluar yang namanya KJL. Setelah pemilihan putaran kedua itu keluar di grup (Facebook) saya KJL," ujar Ita.
Menanggapi itu, Anies menyatakan telah bekerja keras di media sosial. Ia juga mengklaim berbagai lembaga penilai memberikan nilai yang tinggi atas kualitas kampanyenya di media sosial.

"Memang secara kuantitatif kami tidak pakai buzzer, kami tidak punya (uang) bayar-bayar itu buzzer, semuanya relawan," kata Anies.

Selama ini Anies-Sandi aktif berkampanye di media sosial lewat situs jakartamajubersama.com, serta akun pribadi Instagram Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER