Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak tahu keberadaan spanduk program penerapan syariat Islam dalam 100 hari kerja, yang membawa nama pesaingnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Namun Ahok berkomentar mengenai hal tersebut.
Spanduk tersebut memuat janji penerapan syariat Islam jika Anies-Sandi terpilih menjadi pemimpin ibu kota.
"Aku enggak tahu. Kamu mau kalau nyolong potong tangan?" kata Ahok di kawasan Gandaria Selatan, Jakarta, Rabu (5/4).
Tanggapan berbeda diberikan terpisah oleh juru bicara Ahok, Raja Juli Antoni. Menurutnya, Anies tak cukup sekedar membantah keterlibatannya dalam pemasangan spanduk tersebut.
Toni berharap Anies memeriksa kemungkinan pemasangan spanduk oleh relawan yang tersebar di berbagai organisasi masyarakat. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga dituntut memberi tanggapan yang jelas atas substansi spanduk penerapan syariat Islam.
"Mungkin benar tim resmi Anies tidak memasang spanduk itu. Namun Anies mesti mengecek kemungkinan relawan, simpatisan dan kelompok-kelompok pendukung Anies yang mempunyai aspirasi seperti yang tertulis di spanduk-spanduk tersebut," kata Toni.
Anies menilai spanduk yang tersebar secara masif merupakan bentuk fitnah yang ditujukan kepada pasangan calon nomor urut tiga. Menurutnya pemasangan spanduk itu dilakukan secara sistemastis dan masif.
"Bila memang Anies merasa difitnah dengan pemasangan spanduk itu, saya sarankan Anies-Sandi segera melaporkan kasus ini kepada Bawaslu agar diproses sesuai dengan prosedur hukum," tutur Toni.
Pasangan Anies, Sandiaga Uno, juga telah berkata bahwa spanduk yang terletak di sejumlah titik seperti di Taman Mini (Jakarta Timur), Ceger (Jakarta Timur) dan Jagakarsa (Jakarta Selatan), itu tidak dicetak oleh tim pemenangannya. Apalagi, kata dia, spanduk itu memuat informasi palsu atau hoax.
"Kepada oknum yang terus menyebar
hoax dan spanduk-spanduk itu berhentilah. Boleh beda pandangan, tapi kalau jagoannya mau kalah jangan melakukan hal provokasi. Sehingga warga merasa pemimpin tidak berhubungan dengan baik," kata Sandi.