Aa Gym Protes Keras atas Video Kampanye Ahok-Djarot

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2017 16:48 WIB
Video kampanye Ahok sebenarnya mengusung tema kampanye soal keberagaman. Tema tersebut disisipkan di pengujung video lewat tagar #BeragamItuAhokDjarot.
Ustaz kondang Aa Gym memprotes video kampanye Ahok yang memuat adegan kerusuhan. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ustaz kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dalam akun Twitter miliknya menyatakan protes keras terhadap video kampanye kubu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Video yang menampilkan adegan kerusuhan itu dinilai Aa Gym sangat menyudutkan umat Islam.

"Pak Ahok, saya protes keras video kampanye yang sangat menyudutkan umat Islam, ini fitnah yang sangat kotor dan keji," kicau Aa Gym dalam akunnya, seperti dibaca CNNIndonesia.com pada Senin (10/4).

Aa Gym juga menyebut video kampanye dari kubu Ahok bermuatan fitnah. Namun, dia meminta semua umat Islam yang terluka untuk menahan diri.

"Kepada semua umat Islam yang terluka dengan kampanye kotor ini, diserukan tetap tenang dan jangan terprovokasi, jaga akhlak perkuat ibadah".
Video kampanye Ahok sebenarnya mengusung tema kampanye soal keberagaman. Tema tersebut disisipkan di pengujung video lewat tagar #BeragamItuAhokDjarot.

Tetapi video itu memicu pro dan kontra karena ikut menampilkan adegan kerusuhan rasial tahun 1998 dan sejumlah adegan yang menayangkan sekelompok orang mengenakan pakaian atribut muslim.



Pemilik akun Masniah Kaltara menilai kubu Ahok, lewat video tersebut, telah mengungkit trauma masa lalu masyarakat Indonesia. 

Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) bahkan memilih menempuh langkah hukum. Mereka melaporkan Ahok-Djarot ke Badan Pengawas Pemilu dan rencana melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait isi video kampanye itu.

ACTA menyebut kubu Ahok-Djarot telah membuat iklan kampanye yang menyudutkan umat muslim. 

Pembina ACTA Habiburokhman mengatakan, yang dipermasalahkan pihaknya adalah adegan para pengunjuk rasa yang menggunakan atribut umat muslim dan seakan-akan memperlihatkan umat muslim tidak beretika.

"Video itu secara jelas berisi adegan, tampak kerusuhan dan demo di mana pelakunya adalah orang yang memakai pakaian yang biasa digunakan umat Islam, yaitu peci dan surban," kata Habibiurokhman.
Sementara itu Djarot menyatakan tak terlibat dalam proses pembuatan video. Suara yang digunakan dalam video tersebut, kata Djarot, adalah suara dia saat berpidato dalam kampanye akbar di Parkir Timur Senayan, beberapa waktu lalu.

Djarot mengatakan video itu dibuat oleh tim khusus yang melibatkan relawan. Dia menduga nuansa kerusuhan anti-etnis di era kejatuhan Orde Baru itu sengaja dihadirkan agar kejadian serupa tak kembali terulang.

"Supaya kita sadar betul bahwa Jakarta dan Indonesia adalah bhineka, plural. Dan itu suatu fakta, suatu kenyataan. Maka mari kita rawat kebinekaan itu dengan baik," ujar Djarot.

Anggota tim pemenangan bidang data dan informasi, Eva kusuma Sundari, mengatakan video kampanye itu sengaja menampilkan dampak negatif dari penggunaan isu SARA yang dianggap telah merusak warga selama Pilkada DKI berlangsung.

Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, video kampanye itu hanya menggambarkan kondisi ibu kota akibat Pilkada berbalut isu SARA. Melalui video itu, kata Eva, Ahok-Djarot hendak menyampaikan pesan bahwa Jakarta merupakan rumah bagi setiap warganya.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER