Massa Tamasya Al Maidah Akan 'Serbu' Istiqlal

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 14:42 WIB
Anggota Gerakan Memilih Pemimpin Muslim Andi Mulya menyatakan pihaknya akan menuju Masjid Istiqlal sore ini untuk melaksanakan Salat Ashar bersama.
Anggota Gerakan Memilih Pemimpin Muslim Andi Mulya menyatakan pihaknya akan menuju Masjid Istiqlal sore ini untuk melaksanakan Salat Ashar bersama. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Gerakan Memilih Pemimpin Muslim Andi Mulya menyatakan pihaknya akan menuju Masjid Istiqlal sore ini untuk melaksanakan Salat Ashar bersama, dengan para pemantau lainnya yang tersebar di beberapa TPS di Jakarta.

Kegiatan tersebut, kata Andi bukan merupakan aksi, melainkan perwujudan syukur karena proses Pilkada DKI Jakarta putaran dua telah terlaksana dengan aman.

"Kami nanti mau ke Istiqlal, tujuannya salah Ashar berjamaah," kata Andi di kawasan TPS 1,2, dan 3 yang berada di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).

Lebih lanjut, dia menyebut berkumpulnya warga di Istiqlal tersebut tidak berkaitan dengan Tamasya Al Maidah yang sempat disebut-sebut akan dilakukan oleh alumni aksi 212, 411, dan 313.

Sebab kata dia, kedatangan mereka ke Masjid Istiqlal murni untuk melaksanakan ibadah.

"Jangan disangkut-sangkutin, tidak itu kami kan mau ibadah, masa harus disangkutin mulu," kata dia.

 Salah satu panitia Eggi Sudjana juga sebelumnya mengatakan pihaknya akan menyambangi Masjid Istiqlal. Kedatangannya ke Masjid tersebut memang bersama anggota Tamasya Al Maidah.

"Ya memang tidak banyak yah anggota, tapi nanti sore kita akan ke Istiqlal, Salat Ashar bersama. Kalau paslon tiga menang kita sekalian sujud syukur," kata Eggi.

Terpisah, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan warga jangan sampai dimanipulasi emosinya terkait dengan Pilkada DKI Jakarta kali ini. Dia menyarankan warga harus memiliki pikiran yang objektif.

“Alangkah sayangnya, orang dibuat sedemikian rupa, manipulasi emosinya, bukan pikiran objektif,” kata Megawati kepada CNN TV Indonesia, Rabu (19/4).

Reaksi Penghitungan Suara

Sementara itu, tepat pukul 13.00 WIB Tempat Pemingutan Suara (TPS) 1, 2, dan 3 di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat telah menutup. Panitia menyatakan hak warga untuk melakukan pencoblosan untuk memilih pemimpin DKI lima tahun ke depan telah berakhir.

"Sudah ditutup," kata Ketua KPPS TPS 1, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (19/4). Setelah resmi ditutup, panitia pun bersiap melakukan penghitungan rekalipitulasi suara di ketiga TPS yang jaraknya berdekatan itu.
Menariknya, warga sekitar langsung bersiap memenuhi ketiga TPS yang memang dibangun dengan bentuk yang relatif sederhana itu.

Penghitungan pertama kali di mulai di TPS Tiga. Suara-suara dukungan mulai diteriakkan oleh warga yang menyebar di ketiga TPS. Menariknya, teriakan itu tidak seirama untuk setiap pasangan calon.

Ketika panitia TPS menyebut nomor urut tiga, seketika warga dengan semangat meneriakan kata 'Allahu Akbar' dengan wajah sumringah.

Namun ketika nomor urut dua disebut, teriakan ‘Huuu’ dan makian dari segelintir warga di kawasan itu pun mencuat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER