Apa Jadinya Bila Penerus Bangsa Tak Terurus

CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 15:48 WIB
Menurut data Dinas Sosial DKI Jakarta, terdapat 7.300 anak-anak jalanan yang terlantar di Jakarta. Fasilitas pendidikan bagi mereka masih sangat minim.
Anak-anak sekitar pemukiman kumuh mengikuti kegiatan pendidikan di Kampung Bandan, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Tangerang, CNN Indonesia -- Sebagai ibukota negara Indonesia, Jakarta menjadi cerminan dari keadaan masyarakat di Indonesia. Namun, di Jakarta sendiri angka kemiskinan masih sangat tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jakarta mencapai 398,92 ribu.

Di antara angka tersebut, menurut data Dinas Sosial DKI Jakarta, terdapat 7.300 anak-anak jalanan yang terlantar.

Mengenyam pendidikan dan duduk di bangku sekolah adalah pengalaman yang patut dirasakan semua anak. Telah menjadi hak asasi semua anak untuk bisa memperoleh pendidikan, tanpa terkecuali di Jakarta. Apalagi anak-anak adalah sumber daya manusia yang patut dijaga dan dikembangkan demi masa depan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Coba tengok ke kolong jembatan, jalan raya, hingga perempatan lampu merah. Masih banyak anak-anak yang terlantar, mengais seratus dua ratus perak dengan mengamen dari pemilik kendaraan yang sedang tertahan lampu merah. Bukannya bersekolah, mereka justru terpaksa harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahkan menjadi tulang punggung keluarganya.

Kurangnya fasilitas sekolah untuk anak-anak jalanan menjadi salah satu alasan angka anak jalanan semakin meningkat. Menurut data Portal Data Indonesia, sekolah dasar negeri yang ada di DKI Jakarta hanya 2.208 sekolah. Jumlah ini jelas belum cukup untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan seluruh anak di Jakarta.

Selain itu, panti-panti sosial yang harusnya membantu mensejahterakan anak-anak jalanan jutsru jumlahnya hanya sedikit, hanya sekitar 100 panti. Dibutuhkan sinergi dan kerja sama dari banyak pihak untuk bisa mengurangi angka anak jalanan. Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, sekolah, orang tua, dan masyarakat harus saling bahu membahu untuk menciptakan kesejahteraan bagi anak-anak jalanan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Dinas Sosial adalah menambah jumlah panti sosial yang ada di Jakarta. Daripada membangun pusat perbelanjaan lagi dan lagi, akan jauh lebih bermanfaat jika lahan di Jakarta dibangun untuk kepentingan anak, khususnya anak jalanan.

Selain itu, Dinas Pendidikan bersama sekolah patut menggalakan sekolah gratis bagi anak jalanan. Dengan menyediakan 5-10 bangku di setiap kelas, di tiap-tiap sekolah sudah memberikan efek yang besar.

Membangun fasilitas taman seni dan taman baca di sejumlah titik ibukota juga dapat menjadi salah satu solusi yang kreatif. Anak-anak dapat melatih kemampuan membacanya, menambah wawasan pengetahuan dan juga mengasah bakat seni mereka, ketimbang harus mengamen di pinggir jalan.

Orang tua juga harus turut ambil peran dalam hal ini. Orang tua harus diberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan dan masa depan anak. Tentu hal ini harus didorong pula dengan fasilitas yang memadai dan terjangkau agar orang tua tidak perlu memikirkan kendala ekonomi untuk menyekolahkan anak mereka.

Masyarakat juga dapat turut ambil serta dalam menanggulangi isu sosial ini dengan terlibat langsung dan aktif di dalamnya. Membantu dalam bentuk finansial dapat dilakukan dengan memberikan sumbangan kepada panti-panti sosial agar dapat memelihara anak-anak jalanan lebih baik lagi. Memberikan sumbangsih dalam bentuk waktu dan tenaga juga dapat dilakukan dengan menjadi sukarelawan sebagai guru di taman seni ataupun taman baca.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk turut serta membantu memelihara anak-anak jalanan. Hal terpenting yang dibutuhkan adalah keniatan dan rasa kepedulian dari semua belah pihak.

Anak-anak jalanan adalah generasi penerus bangsa yang patut dilindungi dan menjadi sorotan perhatian masyarakat. Apa jadinya negara ini jika cikal bakal penerusnya tak terurus dan terabaikan?
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER