Kerja Tim Transisi Hanya Rumuskan Arsitektur Kabinet

Tim Transisi pemerintahan yang dibentuk oleh presiden terpilih Joko Widodo, hanya akan bertugas untuk merumuskan bangunan kabinet. Sementara ihwal personalia yang akan mengisi bangunan kabinet itu, masih merupakan hak prerogatif presiden.
 

“Itu tanggung jawab pak Jokowi,” kata salah seorang Deputi Tim Transisi, Anies Baswedan, saat ditemui Noor Aspasia dan Basuki Rahmat Nugroho dari CNN Indonesia di Jakarta, Selasa lalu.
 

Menurut Anies, persoalan arsitektur yang dipahami tim yang diketuai Rini Soemarno ini, nantinya akan berkutat soal apa saja kementerian yang diperlukan, apa yang perlu digabung, apa yang perlu dipertahankan. Jadi, lebih kepada desain lembaganya, bukan orangnya.
 

“Sistem politik Indonesia masih presidensial, presiden masih punya hak penuh sesuai peraturan perundangan,” kata lelaki yang juga pernah menjabat sebagai juru bicara tim kampanye Jokowi-JK ini.
 

Tujuan dari perumusan arsitektur kabinet, kata Anies, mempercepat akselesari dan adapatasi pemerintahan Jokowi-JK ke depan. Selain itu, lanjutnya, agar janji Jokowi pada saat kampanye bisa cepat terealisasi.
 

“Secara garis besar ini adalah pemerintahan baru, jadi dengan adanya tim tak perlu lagi masa penyesuaian dan persiapan,” katanya.
 

Selepas Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019, Jokowi kemudian membentuk Tim Transisi. Tim ini terdiri dari empat orang dan dipimpin oleh Rini Soemarno. Salah satunya adalah Anies Baswedan, yang selama ini didapuk sebagai juru bicara Jokowi-JK.
 

Tim Transisi ini mengambil lokasi kerja di sebuah rumah dalam kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tepatnta di Rumah Transisi yang berada di Jalan Situbondo nomor 10.