Sejumlah partai politik di luar koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan sinyalemen untuk merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal itu disambut baik oleh partai banteng lantaran semakin banyak dukungan untuk Jokowi di parlemen, maka posisi pemerintahannya akan makin kuat.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Eva Kusuma Sundari menyatakan, kubu Jokowi selalu membuka diri bagi partai manapun yang ingin bergabung. “Sampai saat ini PPP dan Demokrat paling berpotensi bergabung. Pendekatan sedang berlangsung,” kata Eva kepada CNNIndonesia, Selasa (19/8).
Sesungguhnya, ujar anggota Komisi III DPR itu, Jokowi cukup percaya diri dengan koalisi yang ada di belakangnya saat ini, yakni PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura. Pengalaman Jokowi memerintah di DKI Jakarta dan Solo membuktikan dengan dukungan parlemen ramping, pemerintahan tetap bisa berjalan lancar asal programnya akuntabel dan prorakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau toh nanti koalisi berkembang, bagi Jokowi koalisi dengan rakyat paling penting. Syukur apabila Demokrat dan PPP ingin bergabung,” kata Eva.
Ia tak menampik ada hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan bila Demokrat dan PPP jadi bergabung dalam barisan Jokowi. “Tidak mungkin kepentingan subjektif tidak diperjuangkan karena ini politik. Ada simbiosis mutualisme, win-win solution jangka panjang,” ujar Eva.
Simbiosis mutualisme itu lebih kepada penawaran program-program pemerintahan yang berkualitas, bukan sekedar soal kursi menteri. Jabatan menteri saja, menurut Eva, tak bakal cukup mengikat koalisi.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengusulkan agar Jokowi menambah teman koalisi di parlemen. “Jokowi sebaiknya mendapatkan 50 plus satu suara parlemen agar punya kepastian politik ke depan. Soal partai mana yang akan ditarik, itu terserah Pak Jokowi,” kata dia.
Untuk diketahui, partai koalisi pengusung Jokowi yang lolos ambang parlemen –PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura, apabila dijumlahkan maka total suaranya di parlemen sebanyak 39,95 persen. Jumlah itu masih kurang dari 50 persen.
Sementara politisi senior PDIP Sidarto Danusubroto kemarin menyatakan ada 3 partai politik yang saat ini sedang mendekati Jokowi. Menurutnya, PDIP dan Jokowi menjalin komunikasi intensif dengan ketiga partai itu.