Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan kabinet ramping atau gemuk bukan soal utama. Baginya yang penting adalah kemampuan kabinet untuk menyelesaikan masalah dengan cepat.
“Kalau kabinet ramping tapi tidak bisa menyelesaikan masalah, untuk apa,” kata Jokowi –panggilan akrab Joko Widodo- di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/8).
Mantan Wali Kota Solo itu juga tidak menghendaki kabinet ramping dengan jajaran direktur jenderal dan staf yang gemuk. “Kabinet ramping, yang ramping kan hanya menterinya. Dirjennya masih sama nggak banyaknya? Staf dan karyawannya masih sama nggak banyaknya? Kalau iya, berarti nggak ramping,” ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paska putusan MK yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta, Jokowi berkonsentrasi menyiapkan pemerintahan barunya. Saat ini tim pencari kabinetnya telah memberi masukan mengenai nama-nama kandidat menteri.
"Masih ratusan (nama yang masuk) sehingga harus dikerucutkan lagi, lalu dicek lebih detail,” kata Jokowi yang memenangi Pemilu Presiden 2014 dengan mengantongi 53,15 persen suara.
Ratusan nama kandidat manteri itu tidak perlu menjadikan Jokowi pusing. Menurutnya, semakin banyak opsi justru semakin baik. “Kan enak. Semakin banyak pilihan, lebih gampang untuk memilahnya. Melihat kebutuhan,” kata dia.
Lulusan Fakultas Kehutanan UGM itu lantas sedikit membeberkan langkah-langkah tim pencari kabinetnya. “Ditulisi lulusan dari sini, perusahaannya ini, track record-nya ini. Dicari yang manajemennya bagus, leadership-nya kuat. Dilihat juga fotonya,” ujar Jokowi sembari terkekeh.