Koalisi Merah Putih yang menggadang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2014, kalah dalam gugatan sengketa di Mahkamah Konstitusi. Selain mengakui kemenangan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla, mereka berniat untuk menjadi kekuatan penyeimbang bagi pemerintah kelak.
"Kami akan jadi kekuatan penyeimbang. Indonesia butuh penyeimbang yang baik selain pemerintahan yang baik," ujar Juru Bicara Koalisi Tantowi Yahya dalam konferensi pers di Grand Hyatt, Kamis malam (21/8).
Koalisi Merah Putih kalah dalam gugatan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8). Kekalahan tersebut membuat kubu Prabowo-Hatta harus mengakui pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tantowi, posisi sebagai kekuatan penyeimbang bagi pemerintah bukanlah oposisi. Anggota Koalisi Merah Putih bakal menjadi rekan pemerintah jika program dan kebijakan yang dibuat mementingkan rakyat banyak.
"Akan otoriter dan tidak mengindahi janji-janji politik jika tidak diimbangi," ujarnya.
Sebaliknya, kata Tantowi, jika langkah pemerintah merugikan rakyat, koalisi akan mengkritisi program dan kebijakan tersebut. "Kami akan menolak dan mengingatkan pemerintah," tuturnya.