Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa pakar ilmu kelautan menilai konsep poros maritim yang dikemukakan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla masih sangat abstrak, terlebih soal konsepsi tol laut. Masih butuh banyak rekomendasi dan penggodokan ide soal itu.
"Kalau hanya berpusat pada tol Laut ya tidak bisa mewakili konsep poros maritim," ujar Dekan Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Hasanuddin Laode Kamaluddin saat dijumpai wartawan di Jakarta, Jumat (12/9).
Laode mengatakan bahwa dibutuhkan rekomendasi langkah-langkah pembangunan yang tepat untuk mendukung konsep poros maritim yang diinginkan Jokowi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, saat kampanye Joko Widodo sempatmenyatakan punya konsep 'tol' laut guna menghubungkan pulau-pulau di nusantara. Wujudnya, berupa kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port.
"Tol laut itu bukan jalan, artinya ada deep sea port. Ada pelabuhan dalam di Sumatera, di Jawa, di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kemudian ada kapal besar yang setiap hari mondar-mandir, sehingga harga di semua pulau ini sama," papar Jokowi pada kampanye Pilpres lalu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarif Widjaya mengatakan yang terpenting dalam pembentukan konsep poros maritim ini ialah pembangunan energi dan sumberdaya,
"Jika ditambah dengan sumber energi yang diberdayakan secara maksimal dari setiap pulau yang didatangi kapal tersebut, maka bisa mendongkrak ekonomi kelautan Indonesia," ujar Syarif
Menanggapi masukan itu Deputi Tim Transisi Hasto Kristanto memandang positif atas beragam rekomendasi. Rencanya, masukan positif ini akan diterapkan secara perlahan ke dalam konsep presiden terpilih Joko Widodo.
Wasekjen PDI-P ini kemudian menjelaskan alasan kenapa tol Laut menjadi dasar dalam konsep poros maritim Jokowi-JK. "Sebab dinilai mampu menghemat anggaran negara dari segi distribusi logistik," katanya.
"Pilot project jangka pendek, dalam 6 bulan moda transportasi di Jawa bisa dialihkan dari berbasis darat menjadi berbasis laut. Sekarang ini anda silakan cari kapal ro-ro (roll on-roll off), kita akan sewa. Moda transportasi akan diubah," kata Hasto.