Ahok Kesal Soal Status Tanah Senayan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 13:37 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak setuju keputusan Badan Pertanahan Negara (BPN) yang menyerahkan tanah di kawasan Senayan kepada Sekertariat Negara.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Foto: CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak setuju keputusan Badan Pertanahan Negara (BPN) yang menyerahkan tanah di kawasan Senayan termasuk Taman Ria kepada Sekertariat Negara Republik Indonesia (Setneg RI). Pria yang kerap disapa Ahok ini mengaku banyak tahu mengenai aset-aset negara karena sebelumnya ia pernah duduk di kursi Komisi II DPR RI.

"Itu ga lucu dong ada tanah dipegang oleh Setneg. Masa Setneg urusin tanah?" ujar Ahok kepada media usai menghadiri rapat Tim Pertimbangan Urusan Tanah (TPUT) bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Keseluruhan tanah milik Setneg di kawasan Senayan memiliki luas 2.664.210 m2. Luas itu mencakup Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Asia Afrika dan Jalan Gerbang Pemuda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pusat perbelanjaan dan hotel di sekitar kawasan Senayan berdiri di atas tanah milik Setneg. Diantaranya adalah Hotel Mulia, Hotel Atlet Century, Plaza Senayan, ITC Senayan, Senayan City, dan FX Senayan.

Ahok mengungkapkan ketidaksepakatannya ihwal tanah itu kepada Jokowi. Ia berpandangan kepemilikan tanah tersebut lebih baik diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dengan begitu, diharapkan nantinya Pemprov DKI dapat mencabut izin-izin yang tidak sesuai.

Salah satu kasus yang masih terjadi hingga saat ini akibat ketidakteraturan pengelolaan tanah oleh Setneg RI adalah adanya preman parkir di kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK).

"Suka ke GBK nggak? Parkirnya dipalakin preman kan? Nah kita ga bisa masuk. Bukan wilayah kami katanya. Di GBK itu dianggap tanahnya Setneg," ujar Ahok memaparkan.

Bekas Bupati Belitung Timur itu menyampaikan bahwa Pemprov telah sejak lama berencana untuk membuat kota baru di daerah Kemayoran yang langsung tembus ke Ancol. Namun rencana itu selama ini hanya jadi wacana belaka karena sengketa kepemilikan tanah tersebut.

Politisi Gerindra itu pun mengaku telah mendapat restu dan dukungan dari Jokowi untuk mengambil alih kepemilikan tanah milik Setneg RI itu. "Pak Jokowi dukung habis dong. Saya kan hanya meneruskan apa yang diinginkan Pak Jokowi. Makanya beliau ke istana kan. Pak Jokowi ke istana, saya ke depan gantian," tutur Ahok.

Ia pun meyakini dengan diangkatnya Jokowi menjadi presiden, akan memudahkan langkahnya mengambil alih tanah Senayan.

"Presiden bos! Masa presiden takut sama Setneg? Tanda tangan presiden saja, hibahin ke DKI, selesai," ujar Ahok
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER