PENDAMPING DKI 1

Mega Turun Tangan Seleksi Wagub Ahok

CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2014 13:45 WIB
Rebutan antara PDI Perjungan dan Partai Gerindra untuk mengisi kursi DKI 2 memaksa Megawati ikut campur dalam proses seleksi di internal partai banteng itu.
Basuki Tjahja Purnama / CNN:Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris Jendral PDIP Tjahjo Kumolo menyampaikan, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah menyeleksi calon wakil gubernur DKI Jakarta yang akan mendampingi Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk menyelesaikan sisa periode pemerintahan DKI Jakarta periode 2012-2017.

"Ibu Mega sudah mengerucutkan, kalau ada beberapa calon kader dari PDIP yang akan menjadi wakil gubernur dari partai kami," Ujar Tjahjo, di komplek DPR RI, Jakarta, Selasa (16/9).

Beberapa orang yang dimaksud Tjahjo adalah Boy Sadikin selaku anggota DPRD DKI Jakarta dan Jarot Saiful Hidayat yang merupakan ketua DPP PDIP periode 2010-2015. Mengenai kriteria yang digunakan untuk memilih kandidat tersebut, Tjahjo menyebutkan kalau mereka adalah kader kader terbaik yang diharapkan bisa bekerja sama dengan Ahok di pemerintahan.

"Kandidat calon tersebut nantinya diharapkan bisa bekerja sama dengan Ahok dan juga bisa mempercepat pembangunan yang sudah dimulai Jokowi dahulu," ujarnya.

Pihak Ahok sebelumnya sempat mengisyaratkan ketidaksukaan atas Boy Sadikin dan Jarot Syaifulah untuk menjadi wakilnya dan malah menginginkan Nachrowi Ramli yang berasal dari Partai Demokrat. Sikap Ahok yang condong untuk memilih Nachrowi ditanggapi Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai sikap yang tidak beretika secara politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ahok punya sikap seperti itu atas dasar apa, mengapa tiba-tiba kader demokrat yang menjadi calon? Ini menunjukan ia tidak mengedepankan etika politik," ujar Puan.

Posisi Ahok yang sekarang bukan kader Partai Gerindra lagi berpotensi membuat kursi DKI-2 jadi rebutan antara PDIP dan Gerindra. Puan menyatakan hal itu tidak masalah selama masih dalam jalur yang benar. “Ini dinamika politik, hal seperti itu sudah biasa terjadi, tinggal bagaimana Gerindra dan PDIP bisa mengkomunikasikan hal tersebut," ujarnya.

Antara PDIP dan Partai Gerindra, masing masing mulai menyiapkan kadernya untuk menjadi calon Wakil Gubernur mendampingi Ahok, awalnya PDIP menganggap karena kadernya (Jokowi) yang keluar, maka akan digantikan kader PDIP lainnya. Namun Gerindra juga mengajukan calonnya karena mereka menganggap PDIP telah menarik kadernya dari Gubernur DKI Jakarta sehingga tidak berhak mengajukan calon lain.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER