Jakarta, CNN Indonesia -- Priyo Budi Santoso akan merehabilitasi dan menarik kembali kader-kader Golkar yang dipecat jika ia terpilih menjadi ketua umum Golkar di muswarah nasional partai itu yang bakal digelar tahun 2015.
Priyo yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar merupakan salah satu kandidat ketua umum Golkar di samping Agung Laksono, MS Hidayat, dan Airlangga Hartarto. Sejauh ini nama yang disebut-sebut menjadi calon kuat ketua umum adalah Agung Laksono. Wakil Ketua Umum Golkar itu telah mendapat dukungan dari Jusuf Kalla, wakil presiden terpilih yang juga mantan ketua umum partai beringin.
Namun Priyo tak berkecil hati. Ia berniat menyatukan kembali seluruh kader Golkar pasca Pemilu Presiden 2014. "Harus bersama-sama membangun partai ini untuk mengumpulkan tulang-tulang yang berserak," kata Wakil Ketua DPR itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga kader muda Golkar yang dipecat Dewan Pimpinan Pusat karena mendukung Jokowi-JK pada pemilu presiden. Mereka adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatulloh, dan Nusron Wahid. Ketiganya saat ini duduk di DPR periode 2009-2014. Agus dan Nusron bahkan lolos kembali ke Senayan untuk periode 2014-2019.
Pemecatan ketiga kader tersebut sempat diprotes keras oleh Agung Laksono. Ia menganggap mereka merupakan kader potensial yang dimiliki partai beringin. Kini Priyo pun mengatakan akan memperjuangkan nasib ketiganya.
Priyo juga berniat membujuk kader-kader Golkar yang 'dipinjam' partai tetangga untuk kembali ke naungan beringin. Saat ditanya apakah yang ia maksud adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Priyo tak menjawabnya dengan gamblang. Untuk diketahui, Ahok merupakan anggota Fraksi Golkar di DPR sebelum diambil Gerindra untuk dicalonkan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2012.
"Ahok itu pernah di Golkar, lalu dipinjam kawan di Gerindra. Karena Ahok sekarang belum ke mana-mana (setelah mundur dari Gerindra), silakan,
monggo, kalau mau balik kandang," kata Priyo. Menurut dia, Golkar sejatinya tak alergi menerima orang-orang dengan keunikan mereka masing-masing.
Meski demikian, kata pria kelahiran Trenggalek Jawa Tengah itu, saat ini belum ada pembicaraan resmi antara Golkar dan Ahok tentang kemungkinan Wakil Gubernur DKI itu 'pulang' ke Golkar.